Penghargaan bergengsi itu pun diterima Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah dari Menteri PPPA, Yohana Yembise pada peringatan Puncak Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2018 |
Komitmen dan kepedulian Pemerintah Kota Padang dalam memenuhi hak dan perlindungan terhadap anak, menuai hasil dengan mengantarkan Kota Bingkuang kembali menyabet penghargaan Kota Layak Anak (KLA) dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA).
Penghargaan bergengsi itu pun diterima Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah dari Menteri PPPA, Yohana Yembise pada peringatan Puncak Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2018 di panggung penganugerahan kabupaten/kota layak anak se-Indonesia di Dyandra Convention Center, Surabaya, Jawa Timur, Senin malam (23/7/2018).
Menteri Yohana pada kesempatan itu mengatakan, penghargaan dan penganugerahan Kota Layak Anak merupakan bentuk apresiasi Kementerian PPPA atas segala upaya pemerintah daerah melalui para gubernur, bupati, dan walikota di Indonesia. Ada 177 kota/kabupaten yang mendapat penghargaan dari berbagai kategori tahun ini. Untuk kategori KLA kabupaten/kota terdapat 113 kategori Pratama, 51 Madya, 11 Nidya dan 2 Yang Utama.
“Jika di lihat total kab/kota seluruh Indonesia yang berjumlah 508 Kab/kota, berarti baru sekitar 35% yang menuju Kota Layak Anak. Untuk itu kita berharap, melalui penghargaan ini akan terus meningkat kabupaten/kota yang mendapatinya,” jelasnya.
Yohana menyebutkan, penilaian KLA tahun 2018 mengacu pada indikator yang terangkum dalam 5 klaster konvensi hak anak. Antara lain klaster hak sipil dan kebebasan, lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, kesehatan dan kesejahteraan, pendidikan, pemanfaatn waktu luang dan kegiatan budaya serta klaster perlindungan khusus.
“Selain penyerahan KLA ada juga anugerah yang di berikan kepada kabupaten/kota dengan kategori non KLA, diantaranya pemenuhan hak sipil terbaik, pembinaan forum anak daerah, pencegahan perkawinan anak, puskesmas ramah anak, sekolah ramah anak, Unit pelayanan terpadu PPA, Polres ramah anak dan Masjid Ramah Anak,” tukasnya.
Sementara itu, Walikota Mahyeldi sewaktu ditemui usai menerima penghargaan menyampaikan rasa syukurnya atas penghargaan Kota Layak Anak dari Kementerian PPPA yang kali kedua berturut-turut untuk kategori Nindya sejak 2017. Penghargaan itu pun menurutnya bukanlah tujuan utama Pemko Padang, karena yang terpenting adalah bagaimana semua upaya yang dilakukan demi hak anak-anak di Kota Padang bisa terpenuhi dalam artian luas.
“Tujuan utama bagi kita adalah, bagaimana memenuhi hak anak-anak yang ada di Kota Padang, dan mereka bisa berhasil dan sukses. Untuk itu, Insyaallah anugerah yang kita terima kali ini untuk kita jadikan pemicu ke depan agar lebih baik lagi dalam memenuhi hak dan perlindungan terhadap anak di Kota Padang," katanya.
Diungkapkannya, penghargaan ini juga tak luput dari adanya perhatian dan dukungan penuh dari organisasi perangkat daerah (OPD) serta stakeholder terkait dan semua elemen masyarakat kota Padang dalam pengembangan KLA di Kota Padang.
“Sebagaimana komitmen ini sudah tercantum dalam berbagai produk hukum yang salah satunya peraturan daerah (Perda) Kota Padang No.2 tahun 2012 tentang pembinaan dan perlindungan anak. Alhamdulilah, semuanya berjalan secara baik dan maksimal dan semoga lebih meningkat lagi,” imbuh wako optimis.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Padang, Heryanto Rustam juga mengatakan, bentuk-bentuk dukungan dalam mewujudkan Padang Kota Layak Anak diantaranya, seperti adanya bantuan dana Pokir dari DPRD Kota Padang melalui SKPD terkait seperti pelatihan sekolah ramah anak, bantuan alat permainan edukatif luar dan dalam ruangan untuk PAUD serta bantuan sarana dan prasarana Posyandu.
Selanjutnya juga dengan terbentuknya Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI) yang terdiri atas BUMN, BUMD dan swasta. Tak hanya itu, juga didukung dari program kegiatan peduli anak dari beberapa LSM seperti oleh grup Tanah Ombak, GNI, Ruandu Foundation, Rumah Anak Sholeh, Nurani Perempuan, AIMI, LP2M dan lainnya.
"Berkat dukungan yang terus diberikan ini, kota Padang kembali meraih penghargaan Kota Layak Anak kategori Nindya tahun 2018. Alhamdulillah untuk kategori Nindya ini Padang termasuk 11 kota se-Indonesia yang menerimanya. Di atas kategori ini ada kategori Utama dengan dua kota yang menerima yakni Surabaya dan Surakarta,” terangnya.
Dijelaskannya, untuk inovasi Kota Layak Anak bagi Kota Padang program-program pun telah diluncurkan. Mulai dari pengembangan Perda No.24 tahun 2012 tentang kawasan tanpa rokok (KTR), komitmen kota Padang bebas iklan, promosi dan sponsor rokok di 2018 disusul pembentukan Satgas Pengawasan KTR. Selanjutnya program pembinaan terpadu bagi anak jalanan kerjasama dengan Batalyon 133 Yudha Sakti, pembangunan trotoar bagi disabilitas sepanjang 44 KM di 7 titik yakni kawasan jalan Permindo, M.Yamin-Hang Tuah, Gor. H. Agus Salim, Imam Bonjol, Nurul Iman dan jalan Kartini.
Tak hanya itu juga disusul program 1821 yang diluncurkan pada 1 Muharram 1439 H sebagai program penguatan peran keluarga terhadap anak, inovasi Puskesmas Ramah Anak, pembentukan Tim Reaksi Cepat (TRC) Anti Kekerasan dan Penanggulangan Narkoba, Komunitas Perlindungan Anak dan melakukan sosialisasi dan pembentukan perlindungan anak terpadu berbasis masyarakat (PATBM) di seluruh kelurahan di Kota Padang.
“Kita akan berusaha untuk lebih baik dan meningkatkannya lagi. Dimana hal itu itu terlihat dari pemenuhan semua indikator dalam penilaian kategori Utama, target kita tahun depan selaku yang tertinggi dalam penilaian KLA oleh Kementerian PPPA,” ujarnya.
Pada kesempatan itu Walikota Padang juga didampingi Kepala Bappeda Hervan Bahar yang juga Ketua Gugus Tugas Kota Layak Anak Padang dan Kabag Humas Setdako Imral Fauzi. (th)