Irfan Kanof sampaikan materi parenting |
IMPIANNEWS.COM
Payakumbuh -- Untuk meningkatkan hubungan kondusif antara pihak sekolah dengan orangtua dalam rangka menunjang kelancaran PBM, Kepala SDN 29 Payakumbuh, Dra Asni menggelar peningkatan pengetahuan orangtua dalam mendidik anak dalam bahasa modern parenting, Sabtu (21/07/2018) bertempat di ruang rapat sekolah ini. Parenting diikuti 50 walimurid yang berasal dari kelas I dan II.
Diterangkan Asni, parenting ini diikuti 50 orangtua siswa, sengaja dilaksanakan untuk meningkatkan sdm walimurid dalam mendidik anak.
"Dengan kegiatan ini diharapkan terwujud kondisi linear untuk majukan PBM sekolah bersama orangtua. Kita menghadirkan pemateri Bapak Irfan Kanof salah seorang Pengurus Yayasan Minang Peduli. Terima kasih atas kehadiran walimurid memenuhi undangan kami," sambut Asni.
Sampaikan materi parenting, pemateri Irfan Kanof menyebutkan bahwa pendidilan pertama kali untuk anak adalah di keluarga, sementara sekolah hanya penunjang sekitar 6 % saja.
" Pendidikan karakter akhlak mulia kepada anak ditanamkan dari keluarga yang dimulai dari pemberian contoh melalui gerakan, bahasa, tata bergaul dan berdialeg. Menciptakan generasi tangguh bukanlah dengan menuruti semua kemauannya, tapi bagaimana kita mampu memotivasi anak untuk melakukan hal yang baik. Pendidikan diawali dengan pengenalan Allah atau akidah dan mempraktekkan ilmu yang kita ajarkan. Itulah golden moment," papar Irfan Kanof dengan bantuan moderator Anwar Khairul.
Menciptakan golden moment untuk masa golden age butuh sebuah kesabaran dan kesadaran yang tiada akhir. Tanamkan pendidikan disiplin. Tiada orang hebat dalam mendidik anak, hebatnya dapat diluhat setelah dia sukses dalam.menjalankan profesinya sesuai aturan berlaku.
" Dalam mendidik anak kita dituntut sabar tiada akhir. Latih terus anak disaat anak senang belajar mandiri, jangan sering menghukum siswa dengan bahasa verbal yang kotor. Lakukanlah komunikasi yang membentuk karakter dan biarkan anak mengkritis dan mengungkapkan rasa serta bakatnya. Kalau jadi guru butuh ktiteria sarjana pendidikan, lantas pendidikan menjadi orangtua, apa ktiterianya ?. Semua ilmu hebat terangkum di otak orangtua, " sebut Irfan sesekali bertanya pada audiennya.
"Apa yang kita ajarkan pada anak ?. Selama 16 jam anak dididik orangtua di rumah, hanya sekitar 8 jam saja anak bersama guru di sekolah. Jadi apa yang kita ajarkan kepada anak di rumah ?. Apa yang kita tanam akan kita tuai, mendatang. Kebaikan itu akan hadir disaat kita butuh tampa perlu kita minta," imbuh Irfan Kanof.
Penciptaan golden age yang bermutu sangat dipengaruhi pemberian riski halal dan baik. Bantu anak untuk mengerti arti sebuah perjuangan. Tim tangguh di rumah adalah ayah, untuk itu berikan pendidikan yang bisa diwariskan pada anak. Berikan kondisi nyaman pada anak, berikan didikan manusiawi. Didik mereka melalui bahasa normatif, kebangsaan dan pendidikan agama. Tingkatkan sinergitas dan komunikasi baik antara walimurid dan guru, karena karakter anak hanya orangtua yang tau persis. Sekolahkan anak di lembaga pendidikan yang bisa kita pantau bersama," pungkas Irfan Kanof sambil membuka kesempatan audien, untuk bertanya.(ul)