IMPIANNEWS.COM (Tanah Datar).
Fakta masih terdapatnya kasus stunting pada balita dan tuberkulosis serta cakupan imunisasi yang belum menyentuh 100 persen, membuat pemerintah harus fokus terhadap tiga hal tersebut. Penanganannya bukan saja tanggung jawab tenaga kesehatan akan tetapi melibatkan lintas sektoral.
Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah mewanti-wanti seluruh jajarannya untuk serius dalam penanganan 10 penyakit menonjol. Terutama memfokuskan pada penurunan stunting dan eliminasi tuberkulosis serta imunisasi dengan melakukan pendataan langsung ke setiap keluarga sehingga Pemko memilki 'database'.
"Penanganan kesehatan harus serius. Melibatkan seluruh sektor. Lakukan pendataan yang lebih rinci pada setiap keluarga sehingga kita punya database sebagai landasan pengambilan kebijakan," kata Mahyeldi dalam Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Kota Padang 2018 di Emersia Hotel and Resort Batusangkar, Selasa (17/7) malam.
![]() |
Para peserta Rakerkesda serius dengarkan paparan Walikota Padang H. Mshyeldi Ansharullah, SP |
Walikota Mahyeldi mengapresiasi pencapaian 2017 untuk penanganan 10 penyakit teratas. Terdapat penurunan yang menunjukkan trend positif, namun disisi lain masih diragukan validitas data yang ditampilkan karena umumnya didasari sumber Puskesmas sementara data dari klinik-klinik dan rumah sakit yang ada belum terangkum.
"Meskipun pencapaian 2017 cukup baik di bidang kesehatan, namun pada 2018 ini kita harus validasi lagi dengan merangkum data warga yang berobat ke klinik dan rumah sakit yang ada. Jangan hanya berpatokan dari kunjungan ke Puskesmas saja," tegas walikota.
Menurut Walikota Padang yang akrab disapa Buya itu, hampir semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ada ketrrkaitan terhadap program kesehatan. Termasuk lembaga dan organisasi seperti BPJS, Baznas dan PKK. Semua harus disinergikan dalam percepatan program kesehatan.
"Program pada seluruh OPD dan beberapa lembaga serta organisasi berkaitan dengan program kesehatan. Ini perlu disinergikan," ujar Buya Mahyeldi.
Lebih lanjut, Mahyeldi berharap para camat turut memberikan dukungan yang maksimal untuk kesuksesan program kesehatan. "Dukungan camat di wilayahnya termasuk sangat menentukan kesuksesan program kesehatan," tukasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Padang dr. Ferimulyani Hamid, Biomed mengatakan, data kesehatan Kota Padang sampai Mei 2018 ada kecenderungan positif. Beberapa penyakit dan kasus teratas menunjukkan penurunan.
Di sisi lain, ia mengakui masih diperlukan lagi pendataan yang lebih detil terhadap keluarga sehingga dalam Rencana Aksi Daerah dan kebijakan terkait penanganan kesehatan lebih menyentuh hasil yang semestinya.
"Tahun 2018 ini kita optimalkan pendataan kesehatan keluarga untuk memantapkan rencana aksi dan kebijakan," kata Ferimulyani.
Rakerkesda yang berlangsungbsejak 16 sampai dengan 18 Juli ini menghadirkan beberapa narasumber dari Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi. Rakerkesda diikuti pejabat OPD terkait dan para camat sekota Padang.(du/yz)