Untuk melihat sejauh mana perkembangan progres pembangunan yang sedang berjalan, Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias didampingi Sekda Yuen Karnova dan Asisten II Ekonomi Pembangunan Setda Ismail Johar serta sejumlah kepala OPD, melakukan pemantauan terhadap proses pembangunan sejumlah kantor yang ada di kota Bukittinggi Senin, 25/06/2018.
Pertama kunjungan dilakukan ke proyek pembangunan kantor Lingkungan Hidup di daerah Talao Guguak Bulek. Pembangunan kantor tahun tersebut merupakan lanjutan dari pekerjaan tahun sebelumnya. Dimana pada 2018 telah dianggarkan dana Rp 4 milyar lebih, untuk lanjutan pembangunan kantor lingkungan hidup hingga selesai.
Walikota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias saat di lokasi ini menilai pelaksanaan pekerjaan memang berjalan baik namun ada beberapa poin yang patut diperbaiki dari konsep awal.
“Ada beberapa letak atau posisi ruangan yang harus diganti. Kemudian kami lihat ada beberapa fungsi ruangan yang kurang baik, sistem pembuangan yang mesti direnovasi lagi, agar tidak terjadi kebocoran dan merusak pemandangan. Ini yang kami pantau di kantor dinas lingkungan hidup. Karena akan ada 290 lebih pegawai LH yang akan keluar masuk di kantor ini. Jadi kantor harus benar-benar representative dan nyaman sesuai fungsinya,” jelas Walikota.
Selain itu, masih di lokasi yang sama, Walikota juga meminta dinas terkait untuk segera mengaspal jalan sekitar. Karena hal ini sangat dibutuhkan, baik untuk akses menuju kantor maupun bagi warga.
“Kami akan aspal jalan, tidak hanya sampai kantor Lingkungan Hidup saja, namun kita upayakan sampai ujung jalannya. Lebih kurang 800 meter dari pinggir jalan akan di aspal. Langkah pertama, hari ini akan kita dibentuk badan jalannya dan warga sudah setuju dengan itu,” ungkap Ramlan.
Setelah itu, Walikota dan rombongan juga memantau pekerjaan pembangunan kantor Satpol PP. Walikota melihat sejauh mana perkembangan pembangunan kantor baru bagi pasukan penegak perda kota Bukittinggi ini.
“Kita ingin proses pekerjaan maksimal, jangan sampai ada kesalahan sehingga berakibat fatal dan merusak tatanan yang ada. Kita ingin bangunan yang baik dan nyaman untuk pelayanan yang terbaik,” ujarnya (sy).
.webp)