"Merantau"

H. Wardi Munir (Anggota DPRD Kab.. 50 Kota)
IMPIANNEWS.COM
Biasanya pertanyaannya yang disampaikan ketika bertemu dengan seorang perantau adalah "bilo pulang..?" Begitulah kita menghargai perantau sebagai pilihan terhormat bagi lelaki Minangkabau.

Kalau ditanya kepada seorang ibu, kapankah diantara waktu-waktu yang paling bahagia dalam hidupnya. Jawab si ibu  adalah saat anaknya yang sudah lama pergi merantau tiba tiba muncul di depan pintu, pulang kampung saat lebaran. 

Ya merantau adalah bahasa yang akrab dengan masyarakat Minangkabau untuk menceritakan kepergian laki laki Minangkabau meninggalkan kampung halaman. Biasanya untuk mencari peruntungan di negeri orang.

Kita memang merasa salut dengan para perantau. Betapa tidak, mereka mampu survive di negeri orang lain dengan modal tekad dan kerja keras. Masalah berhasil atau tidak itu sangatlah relatif, karena dalam persepsi orang di kampung para perantau masih diletakkan pada posisi terhormat dan dihargai. Apalagi dalam momentum hari raya atau lebaran,maka para perantau sangat dielu elukan selama pulang kampung. 

Meskipun kalau kita yang tahu bagaimana kehidupan saudara saudara kita di perantauan sangat beragam. Memang ada yang  sudah terbilang sukses seperti berjualan di Tanah Abang atau membuka usaha rumah makan Padang di Bali, menjadi PNS di Batam bahkan ada perantau kita yang dipercaya menjadi pejabat di Lombok, Jogja, Semarang dan di banyak daerah lain.  

Tapi ada juga perantau kita yang masih menjadi pekerja toko, pedagang kaki lima, pegawai rumah makan dan sebagainya. Tapi semuanya dilalui sebagai suatu proses yang akan mengantarkan kepada keberhasilan.

Yang membanggakan kita, para perantau Minang tetap taat menjalankan agama paling kurang mengerjakan sholat lima waktu dan terikat dengan jalinan silaturrahim dalam berbagai ikatan perantau seperti  Gonjong Limo, Ikatan Koto Tangah Simalanggang, Silikon Aia Sepakat, dan berbagai ikatan perantau lainnya. Itu cukup menjaga keselamatan para perantau kita baik di dunia maupun akhirat.

Selamat Idul Fitri para perantau kami, semoga nyaman selama di kampung halaman. (ul)