Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres," Jijik Melibatkan Anak-anak Dalam Aksi Bom"

Antonio Guterres mengutuk serangan teroris terhadap
 jemaah di gereja-gereja di Indonesia, jijik dengan kabar bahwa anak-anak digunakan dalam serangan tersebut,
IMPIANNEWS.COM (Internasional). 

Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dan Uni Eropa (UE) mengutuk keras teror bom terhadap gereja-gereja di Surabaya. Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres bahkan menggunakan istilah yang terkeras dalam bahasa diplomasi, yakni appalled atau jijik, karena pelaku melibatkan anak-anak dalam aksinya.

"Antonio Guterres mengutuk serangan teroris terhadap jemaah di gereja-gereja di Indonesia, jijik dengan kabar bahwa anak-anak digunakan dalam serangan tersebut," kata juru bicara PBB, Stephane Dujarric, lewat akun Twitter resminya, Senin (14/5).

Sekjen PBB juga menyampaikan belasungkawa kepada korban dan mengharapkan para korban luka-luka segera pulih. Guterres juga menegaskan kembali dukungan PBB kepada pemerintah dan rakyat Indonesia dalam memerangi dan mencegah terorisme, dan ekstremisme kekerasan, termasuk melalui promosi pluralisme, moderasi dan toleransi.

Hal senada juga disampaikan Uni Eropa. Lewat situs resminya juru bicara Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan Uni Eropa, Maja Kocijancic menyatakan belasungkawa. "Serangan terhadap komunitas saat beribadah bertentangan dengan budaya dan tradisi kerukunan antar-agama dan keberagaman agama di Indonesia, yang menjadi sumber insprasi bagi banyak orang di seluruh dunia, terutama di masa-masa ketegangan saat ini," kata Maja Kocijancic, lewat situs resminya.

Uni Eropa menyatakan akan terus bekerja sama erat dengan Indonesia dalam upaya melawan terorisme dan radikalisasi. "Kami berdiri dalam solidaritas dengan pihak berwenang di Indonesia dan rakyatnya di saat-saat seperti ini," demikian pernyataan Uni Eropa.

Ledakan bom bunuh diri terjadi di tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5) pagi di saat banyak jemaah beribadah. Para tersangka pelaku sekeluarga terdiri atas ayah ibu dan empat anaknya berusia 9 hingga 18 tahun. Minggu malam juga terjadi ledakan di tempat berbeda di sebuah rumah susun di Wonocolo, Sidoarjo. Ledakan bom juga kembali terjadi di depan Markas Besar Kepolisian Surabaya, Senin (14/5) pagi ini. 



Sumber : CNN  Indonesia