kebutuhan pokok masih cukup stabil, baik pasokan maupun harga,” kata Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno. |
Kebutuhan bahan pangan pokok di Pasar Raya Padang dan sejumlah pasar satelit terpantau masih stabil. Pasokan masih cukup dengan harga yang relatif normal tidak ada lonjakan.
Kondisi itu terpantau saat Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia wilayah Sumatera Barat Endy Dwi Tjahjono melakukan peninjauan ke Pasar Raya Padang dan Pasar Alai, Selasa (29/5).
Tim melakukan peninjauan terhadap beberapa komoditi pangan strategis seperti beras, cabai merah, telur dan daging ayam, daging sapi dan sebagainya.
“Dari hasil pemantauan yang telah dilakukan, terpantau secara umum bahan kebutuhan pokok masih cukup stabil, baik pasokan maupun harga,” kata Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno.
Dia mengimbau masyarakat untuk tidak berlebih-lebihan dan tetap tenang. Bahan kebutuhan pokok selama bulan puasa hingga lebaran mendatang masih sangat mencukupi.
Dari pantauan tersebut, ada komoditi yang mengalami kenaikan seperti telur ayam namun kondisi itu menurut Kepala Perwakilan BI Sumatera Barat Endy Dwi Tjahjono masih bersifat temporer. Pada dasarnya, pasokan dan ketersediaan telur ayam mencukupi.
“Memang beberapa waktu ini telur ayam mengalami kenaikan, namun itu hanya temporer karena pengaruh “supply and demand”. Persediaan mencukupi dan distribusi pasokan masih cukup lancar,” terangnya.
Inspeksi mendadak (Sidak) pasar ini, terangnya, merupakan upaya Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sumatera Barat memantau stabilitas harga pangan. Hal ini diperlukan agar situasi harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok untuk masyarakat mencukupi.
“Harus dilakukan pemantauan untuk memastikan ketersediaan barang kebutuhan selama bulan puasa dan lebaran mendatang,” ujarnya.
Sementara itu, Pjs Walikota Padang Alwis didampingi Kadis Perdagangan dan Kabag Perekonomian serta Kabag Humas mengatakan kestabilan harga akan terus dipertahankan.
"Harga kebutuhan pokok di Padang bisa dipertahankan karena stok lima bulan pasca lebaran masih cukup," kata Alwis.
Saat ini, kata Alwis yang perlu diperhatikan adalah kelancaran pasokan barang kebutuhan dan pengendalian harga melalui operasi pasar. "Hal itu guna menjaga kestabilan harga," tukuknya.
Di sisi lain, pedagang di Pasar Raya Padang mengaku harga cabai merah turun. Dia menilai karena daya beli menurun.
“Harga cabai merah turun bukan karena faktor limpahan pasokan tetapi karena turunnya daya beli masyarakat,” keluhnya.
Dia menyebutkan, harga jual cabai merah saat ini Rp22 ribu per kilogram. Harga tersebut turun dari sebelumnya Rp24 ribu per kilogram. Pasokan cabai merah lancar dari daerah sentra sementara daya beli masyarakat menurun sehingga harganya menjadi turun. (th)