menjadikan nilai-nilai Al-Qur'an sebagai basic reference kegiatan pendidikan Madrasah, |
Syahadah Tahfiz Ke II Siswa Madrasah Se-Kota BukittinggiDalam rangka upaya penguatan cirikhas Madrasah melalui program hafizh Al-Qur'an dan menjadikan nilai-nilai Al-Qur'an sebagai basic reference kegiatan pendidikan Madrasah.
Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi melalui seksi pendidikan Madrasah Rabu, 02/05/2018 bertempat di aula terbuka MTsN 1 Kota Bukittinggi mengadakan Syahadah Tahfizh II 2018 sebagai tanda bukti menghafal Al-Qur'an di Madrasah.
Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi melalui seksi pendidikan Madrasah Rabu, 02/05/2018 bertempat di aula terbuka MTsN 1 Kota Bukittinggi mengadakan Syahadah Tahfizh II 2018 sebagai tanda bukti menghafal Al-Qur'an di Madrasah.
KÅ•egiatan Syahadah Tahfiz yang di ikuti 661 Hafizh/Hafizhah tersebut dihadiri Walikota Bukittinggi diwakili Asisten II Ismail Djohar, Kakan Kemenag Kota Bukittinggi H. Abrar Munanda, Kasi Penmad Tri Andriani Djusair dan Kepala Madrasah Se-Kota Bukittinggi.
Kasi Pendidikan Madrasah Tri Andriani Djusair sebagai ketua panitia menyampaikan bahwa syahadah tahfizh tersebut dilakukan dalam rangka upaya penguatan ciri khas Madrasah melalui program Hafizh Al-Qur'an dengan motto tiada hari tampa Al-Qur'an untuk memotivasi seluruh Aktivitas kehidupan Madrasah.
"Sebelumnya kementerian agama Kota Bukittinggi melalui surat edaran nomor Kd/03/13-b/pp.00/354/2013 tertanggal 8 juli 2013 telah menetapkan standar kemampuan minimal siswa tamatan Madrasah dilingkungan kankemenag Kota Bukittinggi, untuk tamatan Madrasah Ibtidaiyah mampu hafal 1 Juz dan mampu membaca zikir serta do'a setelah shalat, bagi tamatan Madrasah Tsanawiyah hafal 2 juz dan mampu menyelenggarakan jenazah , bagi tamatan Madrasah Aliyah hafal 3 Juz mapu menjadi Imam dan Khatib," tutur Tri Andriani Djusair
lanjutnya kegiatan ini diawali dengan uji kelayakan oleh tim penguji yang berkopeten dibidangnya dan di terbitkan surat Keputusan oleh Kementerian Agama Kota Bukittinggi dengan di kukuhkan Walikota 20 Juni 2016 yang lalu.
" Untuk peserta pada Syahadah Tahfizh ke II ini di ikuti 661 orang dari 717 yang dilakukan uji kelayakan dengan hafalan maksimal 12 Juz, tuturnya lagi.
Walikota Bukittinggi diwakili Asisten II Ismail Djohar merasa terkagum melihat penampilan para siswa saat di tes.
"Kami cukup bangga anak-anak bisa menghafal Alqur'an hendaknya ini dapat ditularkan keseluruh sekolah yang ada di Kota Bukittinggi. Beberapa hari yang lalu kita dikejutkan dengan pemberitaan tentang maraknya LGBT, kalau lah dari sekarang anak-anak kita diajarkan alQur'an tentunya pemberitaan itu bidsa menjadi hilang sebab konon menurut penelitian salah satu terapai yang paling ampuh ialah menfhafal Al-Qur'an, "tuturnya.
katanya lagi "Kami pemerintah kota Bukittinggi cukup bangga karena setiap kegiatan siswa selalu memakai rujukan utama Al-Qur'an dan Sunnah Rasul baik tingkat operasional maupun konseptual dalam mewujudkan Madrsah Hebat bermatabat.
Kedepan kami mengharapkan agar senergifitas yang sudah berjalan agar lebih ditingkatkan terutama dalam bidang Hafal Al-Qur'an," tuturnya
Sementara itu Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi mewakili Kakanwil Kemenag Propinsi sumatera Barat menyampaikan bahwa hafizh Al-Qur'an tersebut merupakan salah sau pendidikan Kharakter di Madrasah.
"Kami sangat mengapresiasi anak-anak yang telah mau menjadi penghafal Al-qur'an yang menjadi pondasi dari seluruh Aktivitas kehidupan Muslim. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa menjadi motivasi bagi para siswa khususnya siswa madrasah untuk terus menghafal dan memahami Al-Qur'an," tuturnya (Sy)