Saat ini setiap aktivitas kesehatan di kota Bukittinggi sudah memanfaatkan toga |
Dasawisma Dahlia I Kelurahan Campago Guguak Bulek, kecamatan Mandiangin Kota Selayan, mewakili kota Bukittinggi, dalam penilaian pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan akupresur, tingkat provinsi Sumbar.
Tim disambut walikota diwakili Assisten II, didampingi kepala dinas kesehatan, ketua dan wakil ketua TP PKK Bukittinggi, di aula kantor camat MKS, Senin (28/05).
Walikota Bukittinggi, diwakili Assisten II, Ismail Johar menyampaikan, pembangunan kesehatan, bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat. Sehingga pengoptimalan derajat kesehatan masyarakat dapat terwujud, salah satunya dengan pemanfaatan toga dan akupresur.
“Saat ini setiap aktivitas kesehatan di kota Bukittinggi sudah memanfaatkan toga dan dikembangkan teknik akupresur. Dengan adanya dua program ini, banyak manfaat yang dirasakan masyarakat khususnya dibidang kesehatan dan perekonomian,” ujar Ismail.
Tim penilai provinsi, Bachtiar Basir mengungkapkan, tim penilai dari provinsi yang hadir sebanyak empat orang. Penilaian kali ini dilakukan pada administrasi serta kenyataan atau aplikasi dari pemanfaatan toga dan akupresur di lapangan.
“Akrupesur merupakan salah satu bentuk fisioterapi dengan memberikan penekanan atau pijitan pada titik tertentu. Kita akan melihat aplikasinya di lapangan oleh tenaga kesehatan dan masyarakat, bagaimana dampak peningkatan kesehatan bagi warga melalui toga dan akupresur ini,” jelasnya.
Ketua TP PKK Bukittinggi, Ny. Yesi Endriani Ramlan, menyampaikan, TP PKk sebagai mitra kerja pemerintah, terus mendorong dan mendukung penuh program pemerintah. Termasuk dengan pemanfaatan toga dan akupresur ini pada masyarakat Bukittinggi.
“Kami dari TP PKK telah mewajibkan seluruh rumah untuk memiliki toga. Sehingga masyarakat tidak tergantung pada obat kesehatan kimia. Kami pun telah bekerja sama dengan akademi farmasi dalam pengolahan toga agar dapat dikonsumsi masyarakat secara baik dan benar,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Yesi, toga juga dimanfaatkan sebagai salah satu upaya peningkatan ekonomi masyarakat. Karena hasil dari toga tersebut dapat dijual ke daerah lain. Sehingga dengan toga dan teknik akupresur ini, diharapkan dapat mewujudkan masyarakat sehat dan sejahtera.
Penilaian ini diawali dengan ekspose dari Ketua Dasawisma Dahlia I, Kelurahan Campago Guguk Bulek Eva Seswita. Dijelaskan, dengan dasar ini, Dasawisma Dahlia I dibawah binaan dinas kesehatan dan TP PKK Bukittinggi serta beberapa pihak lain, melaksanakan program pemanfaatan TOGA dan Akupresur.
“Saat ini, ada tiga kebun dengan 100 lebih tanaman obat yang dikelola kelompok masyarakat secara bersama-sama. Dengan adanya toga dan akupresur, warga tidak bingung lagi jika ada anggota keluarga mengalami keluhan kesehatan,” ungkapnya.
Salah satu unggulan TOGA Bukittinggi yang dikelola dasawisma Dahlia I yakni tanaman rosela. Rosela dapat menurunkan kolesterol, mengatur tekanan darah, membersihkan kewanitaan serta beberapa keluhan kesehatan lainnya.
Tidak hanya untuk konsumsi pribadi dan masyarakat Bukittinggi, namun tanaman Rosela ini sudah sering dipesan oleh masyarakat daerah lain, bahkan oleh wisatawan luar negeri. (Sy)