Masyarakat Talawi Kelurahan OTS giat goro mesjid dan pandam |
IMPIANNEWS.COM (Payakumbuh).
Gotong royong membersihkan pekarangan mesjid Al Mutawahidah dan membersihkan pandam pekuburan sudah menjadi tradisi bagi warga Talawi kelurahan Ompang Tanah Sirah (OTS) jelang memasuki bulan suci Ramadhan.
Goro yang dihadiri sekitar seribu warga Talawi pada Ahad (13/05/2018) ini dihadiri Lurah OTS Erizal bersama Ketua KAN AR. Dt. Patiah Baringek.
Selain warga Talawi, juga hadir Anggota DPRD Kota Payakumbuh, Alhudri Dt. Rang Kayo Mulie. Juga hadir masyarakat Payonibung Kelurahan Taratak Padang Kampuang bersama lurahnya, Soni.
Cerita dari tetua kampung setempat, H. Mardanis (80-an) yang kita wawancarai di pandam pekuburan menerangkan bahwa pandam pekuburan Talawi ini dimiliki Talawi dan Payonibung.
"Berdasarkan kesepakatan 2 daerah yang awalnya 2 kelurahan, siapa saja warga Talawi dan Payonibung yang meninggal dunia, harus dimakamkan di pandam ini. Inilah sebuah mufakat baik bersama, dan harus dipatuhi.
Dalam laporannnya, Ketua LPM Talawi Yursepdi menyebutkan bahwa goro ini sudah menjadi tradisi leluhur. Selain untuk silaturahim juga kita manfaatkan untuk pengumpulan dana sosial dan operasional pengelolaan.
"Disamping silaturahim sekali setahun, mari kita jadikan momen ini untuk menghitung hitung diri," sebut Ketua LPM.
Lurah OTS Erizal dalam apresiasinya menyampaikan terima maaf jika dalam memimpin masyarakat, tidak mampu mengakomodir keinginan warga.
"Pemerintah kelurahan mohon maaf atas belum terakomidirnya keinginan masyarakat. Menghadapi bulan suci Ramadhan marilah kita saling bertimbang maaf. Kami menghinbau warga marilah kita tingkatkan kualitas dan kuantitas amalan kita dalam bulan Ramadhan. Mari kita jaga kerertiban dan kewaspadaan," pesan Erizal.
Ketua KAN Koto Nan Gadang, AR Dt. Patiah Baringek sampaikan sambutan |
Dalam pidato adat, Ketua KAN Koto Nan Gadang, AR Dt. Patiah Baringek mengharapkan agar warga Koto Nan Gadang selalu menjaga dan melestarikan kebersamaan dalam menjaga adat dan tradisi.
"Goro rutin tahunan ini adalah untuk bersua dan bercerita. Melalui goro ini berarti kita telah menjalankan tradisi yang sudah diwariskan leluhur, bahwa setiap jorong punya pandam masing masingnya, termasuk pandam Talawi dan Payonibung.
Marilah kita selalu menjaga
Marilah kita selalu menjaga
kebersamaan saling menghargai sesama keluarga Koto Nan Gadang. Dengan berkumpul di pandam sekali setahun ini, marilah kita saling membersihkan diri, karena Balimau bermakna membersihkan jiwa dan raga, bukan keluyuran.
Karena dengan keluyuran itu mungkin malah menambah dosa," ujar Ketua KAN.
Karena dengan keluyuran itu mungkin malah menambah dosa," ujar Ketua KAN.
Dalam pelestarian adat, Ketua KAN kembali mengajak masyarakat untuk menjaga adat budaya.
" Dari data survei ahli bahasa daerah menerangkan bahwa sebanyak 151 bahasa daerah telah hilang di negara RI. Atas dasar itu Kami mengajak kita semua untuk terus bangga dengan bahasa Koto Nan Gadang, termasuk tradisi kita. Terkait perkembangan Bahasa Indonesia dan bahasa asing, semua itu bisa kita pelajari. Tapi kalau bahasa asli Koto Nan Gadang yang hilang dengan siapa kita belajar lagi, " ajak AR Dt. Patiah Baringek.
Goro mesjid dan pandam pekuburan di Talawi kelurahan Ompang Tanah Sirah ditutup dengan doa dan makan bajamba.(ul).