Kambing, bibit ikan dan uang sudah lama kami harapkan. Untuk modal usaha," timpal Ayuk, 31 tahun Kristanti dan Efrisna 40 tahun warha Kel. Limau Manis Kec. Pauh |
Ribuan fakir, miskin, gharimin, ibnu sabil dan mu'allaf yang berdomisili di Kota Padang, Provinsi Sumatra Barat telah merasakan manfaat harta zakat.
Para penerima zakat yang disalurkan Baznas Kota Padang tersebar di 11 kecamatan. "Terima kasih atas perhatian Baznas. Kambing, bibit ikan dan uang sudah lama kami harapkan. Untuk modal usaha," timpal Ayuk, 31 tahun Kristanti dan Efrisna 40 tahun warha Kel. Limau Manis Kec. Pauh, usai menerima bibit ikan, kambing dan uang pekan lalu.
Kabid Pendayagunaan Baznas Padang, Otrizal menyebutkan, para mustahik (penerima zakat) lebih dulu mengajukan permohonan.
Lepaskan bibit ikan |
Kemudian permohonan yang masuk ke bidang pendayagunaan diteliti. "Setelah lengkap persyaratan administrasi, seperti foto kopi KTP, foto kopi KK, surat keterangan kurang mampu dari lurah dan foto usaha, barulah tim survie turun kelapangan," timpal Otrizal.
Dijelaskan bidang pemberdayaan menyalurkan modal usaha tujuaannya jelas untuk memberdayakan ekonomi masyarakat.
Dengan bantuan bibit ikan, kambing, mesin jahit dan kebutuhan lain sesuai usaha mustahik, diharapkan perekonomiaan mereka bisa lebih baik.
Bahkan target Baznas Padang ujar Otrizal, suatu waktu para mustahik yang dibantu modal usaha itu, mereka bisa menjadi muzakki (pembayar zakat).
Ditanya terkait realisasi pemberdayaan ekonomi mustahik, Otrizal melihat ada perkembamgan kearah positif. Sebab disaat menyerahkan bantuan yang bersumber dari dana zakat, penerima zakat selalu diingatkat.
Bantuan dana zakat disalurkan tanpa utang dan tidak perlu dikembalikan. Namun mustahik selalu diajak berayukur atas bantuan itu. Caranya, dengan memelihara bantuan yang diberikan Baznas Padang agar dapat berkembang.*
AWKAR