Kakanwil Kemenag Sumbar : Tambah Jumlah Penyuluh atau Tambah Insentifnya

Pembinaan Penyuluh Agama Islam
IMPIANNEWS.COM
Payakumbuh--Sebanyak 67 Penyuluh Agama Islam yang ada di jajaran kankemenag Kota Payakumbuh mendapatkan pembinaan dari Kepala Kakanwil Kemenag Provinsi Sumatera Barat di aula serbaguna. Didampingi Kepala kankemenag Asra Faber dan Kasi Bimas Islam Endra Rinaldi, Kakanwil yang kesempatan ini diwakili Kabid Penaiszawa, Maswar yang hadir bersama Kasi Penyuluh, Syahrizal, Kasi Wakaf Alida Mukhtar, Kasi Zakaf Thomas Febria dan rombongan sampaikan pesan dan informasi penting kepada penyuluh agama , untuk ditindaklanjuti secepatnya. Secara umum, pesan tersebut disampaikan kakanwil dalam kegiatan SArapan bareng Penyuluh Agama yang disingkat dengan "SAPA".

Dalam arahannnya, Kabid Penaiszawa Maswar menegaskan agar penyuluh agama islam harus aktif disetiap mesjid dan mushalla serta organisasi keagamaan yang ada di kecamatan di Kota Payakumbuh.

" Sesuai amanat yang terdapat dalam Dirjen Bimas Islam, bahwa disetiap kecamatan sudah ditetapkan 8 orang penyuluh agama honorer (PAH), berarti di Payakumbuh dengan 5 kecamatannnya ada 40 PAH. Untuk itu, berbaurlah dan laksanakanlah tugas penyuluhan dan pemberian pemahaman islam kepada masyarakat dengan baik, bersama penyuluh agama islam fungsional (paif). Tahun 2018 terdapat Penyuluh Agama Islam sebanyak 1418 orang, disebabkan adanya pemekaran wilayah di beberapa kabupaten di Sumatera Barat, sebelumnya pada tahun 2017, hanya 1336 ditambah 34 orang yang ditempatkan di daerah 3 T (tertinggal, terdepan dan terluar)," sebut Maswar.

"Walau demikian, tugas kita dirasakan belum maksimal oleh masyarakat. Guna memaksimalkan tugas tersebut, untuk tahun anggaran 2019 mendatang, kanwil kemenag Sumbar sedang merancang 2 opsi, yakni penambahan jumlah personil atau peningkatan nominal insentif. Semua itu akan kita kaji ulang secara terperinci. Dalam momen Kakanwil SAPA Penyuluh ini kami tegaskan agar penyuluh agama islam laksanakan tugas sesuai tupoksi. Teruslah lakukan pembinaan secara berkelanjutan. Di Payakumbuh sendiri ada 13 penyuluh agama islam, 5 orang dari PAIF dan 8 orang dari PAH, untuk itu penyuluh agama harus aktif bina MDA, TPQ serta aktif dalam kegiatan keagamaan di mesjid, mushalla dan masyarakat, pokoknya semua lini. Selain itu, penyuluh agama harus mengetahui dan mengenal kategori pengajian yang disampaikan oleh narasumber luar, supaya jangan ada riak yang menyebabkan rusaknya NKRI. Yang paling utama adalah, penyuluh agama harus aktif dalam shalat 5 waktu di mesjid yang ada tengah masyarakat," Maswar tegaskan.

Dalam harapannya kepada Kakanwil, kepala kankemenag Asra Faber menyampaikan agar kedepannya penyuluh agama islam honorer ini dapat diangkat menjadi ASN, baik secara tes ataupun database honorer.

" Dalam rangka penyampaian visi dan misi kementerian agama ditengah masyarakat, penyuluh agama tidak kenal siang dan malam. Sebagai bukti aktif penyuluh dalam memberikan penyuluhan agama di tengah masyarakat, kami harapkan penyuluh agama agar melaporkan kegiatannya. Karena laporan adalah bukti kerja yang harus dipertanggungjawabkan. Kepada kakanwil kami juga laporkan, Penyuluh agama kita telah melahirkan inovasi perubahan positif, yakni melahirkan Koperasi Umat Islam Syariah (KUIS). Selain terbuka untuk penyuluh agama, koperasi ini juga terbuka untuk majlis ta'lim, kelompok Yasin. Bermodal simpanan pokok senilai Rp. 250.000 dan ditambah simpanan wajib Rp. 10.000/bulan, saat ini aset koperasi KUIS sekitar 15 juta rupiah. Walau kami secara pribadi akan pensiun, tapi Kami yakin koperasi ini akan tumbuh besar apabila dikelola dengan baik," ungkap Asra Faber.

Selanjutnya secara teknis dalam pembinaan penyuluh agama islam ini disampaikan secara mendetail oleh Kasi Penyuluh, Syahrizal.

Terpisah, di Sekretariat BAZNAS Kota Payakumbuh sedang berlangsung monev zakat yang dilakukan Kasi Zakat Kanwil Kemenag Sumbar, H. Thomas Febria didampingi H. Nasrul. Dalam pembinaan yang dihadiri Ketua Baznas Kota Payakumbuh H. Mismardi beserta pengurus lainnya, Thomas Febria sampaikan informasi terkini terkait program kemenag RI yang menyentuh Baznas.

" Pada tahun 2018 ini, Baznas Provinsi Sumatera Barat meraih bantuan dari Kementerian Agama RI dan kita di kanwil akan tetap berupaya agar tahun 2019, baznas yang ada di kota / kab juga mendapat kucuran dana tersebut. Kami juga menghimbau agar pengurus Baznas yang ada di daerah tetap melaksanakan tugas pengelolaan dana umat dalam hal ini zakat, untuk dapat disalurkan kepada asnafnya, secara baik dan benar," pesan Thomas Febria siang itu.ul