Kadinkes Elzadaswarman : Sehat Tak Bisa Diukur dengan Uang

Kadinkes Elzadaswarman buka pelatihan Toga dan Akupresure

IMPIANNEWS.COM
Payakumbuh--Dalam rencana strategis pembangunan Kota Payakumbuh setidaknya ada beberapa indikator kinerja dan tolak ukur, salah satunya adalah sejauhmana kemampuan puskesmas dalam mengembangkan pelayanan kesehatan dengan menggerakkan masyarakat untuk melaksanakan Asuhan Mandiri (Asman) pemanfaatan tanaman obat keluarga (toga) dan pengobatan alternatif yang melibatkan pemberian tekanan lembut namun bertenaga pada bagian tertentu pada tangan dan kaki (terkadang termasuk pergelangan tangan) yang berhubungan dengan bagian tubuh yang mungkin sakit atau merasa sakit (akupresure).

Bertempat di Hotel Bundo Kanduang Kelurahan Padang Tiakar Kec. Payakumbuh Timur berlangsung  pelatihan petugas asuhan mandiri (asman) dan pemanfaatan toga dan ekupresure yang dibuka Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh, Elzadaswarman, SKM, MPPM.  Pelatihan dan pembinaan yang dilaksanakan pada Rabu (04/04/2018) dan akan berlangsung selama 2 hari, diikuti petugas dari 8 Puskesmas, Pembina Wilayah dan kader se Kota Payakumbuh, serta menghadirkan pemateri Ibu Yusnini, S.STP dari Dinas Pertanian dan Desfia Enendri dari Dinkes Provinsi Sumatera Barat.

Dalam pembukaan, Kepala Dinkes Elzadaswarman menyebutkan sehat tidak bisa kita ukur dengan uang atau benda. Sehat bukanlah suatu yang besar tapi tanpa sehat kita tidak bisa berbuat untuk lebih besar.

" Sebagaimana diterangkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 103 Tahun 2014 pada Pasal 70, dimana masyarakat diarahkan agar dapat melakukan perawatan kesehatan secara mandiri (asuhan mandiri) yang dilaksanakan  melalui pemanfaatan taman obat keluarga dan keterampilan. Asuhan mandiri pemanfaatan Toga dan akupresure merupakan upaya untuk memelihara dan meningkatkan status kesehatan serta mencegah dan mengatasi masalah / gangguan kesehatan ringan secara mandiri oleh individu, keluarga, kelompok, masyarakat dengan memanfaatkan Toga dan  akupresure," Om Zetto awali.

"Untuk dapat mengembangkan kemampuan masyarakat melaksanakan asuhan mandiri kesehatan tradisional, perlu adanya tenaga kesehatan puskesmas yang sudah dilatih sebagai fasilitator puskesmas asuhan mandiri pemanfaatan Toga dan Akupresur melalui pelatihan asuhan mandiri pemanfaatan Toga dan akupresure bagi fasilitator puskesmas. Fasilitator puskesmas tersebut akan memfasilitasi kader dalam melakukan orientasi asuhan mandiri pemanfaatan Toga dan akupresure, yang selanjutnya kader kesehatan akan berperan sebagai koordinator sekaligus pembina kelompok keluarga binaan asuhan mandiri kesehatan tradisional di masyarakat. Melalui orientasi asuhan mandiri dan pembinaan yang berkesinambungan, diharapkan anggota kelompok keluarga binaan akan mempunyai pengetahuan dan keterampilan dalam memanfaatkan Toga dan Akupresure untuk asuhan mandiri kesehatan tradisional di  keluarganya," tambah Om Zet

Dalam himbauannya, Om Zet mengajak peserta pelatihan untuk dapat mengikuti dengan serius.

" Kita berharap apa yang akan diberikan oleh narasumber nantinya  bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari hari serta dapat membagikan ilmu kepada orang sekitar kita. Pemanfaatan toga  memang harus bisa kita kembangkan karena toga (taman obat keluarga) adalah kearifan dan budaya kita. Kita harus bisa memanfaatkan tumbuhan yang ada di sekitar, karena sehat mulai dari diri sendiri, keluarga dan orang di sekitar kita. " Salam Sikat Habis "," tukuk Elzadaswarman kala itu.

Secara mendalam, pemberian materi terkait pelatihan petugas asuhan mandiri (asman) dan pemamfaatan toga dan ekupresure diberikan narasumber.ul