Kepergian si kecil 4 tahun lalu menjadi titik balik dan pukulan telak bagi saya sebagai manusia biasa. Bagaimana tidak, cukup lama kami menunggu kehadirannya, namun sekejap saja tangisnya dapat kami dengar.
Semenjak itu saya mencoba menjalani hidup ini seperti air mengalir, lebih pasrah, dan tidak mudah panik. Sedikit demi sedikit obsesi duniawi mulai terkikis.
Hal ini dikarenakan saya menyadari bahwa kita sebagai manusia hanya bisa berencana dan berusaha, sedangkan keputusan tetap ada di tangan yang Maha Kuasa.
Man proposes, God disposes...begitulah kira-kira. Jika Ia berkehendak jadi, maka terjadilah. Tidak ada yang perlu diperumit dan ditakutkan. .
Demikian pula halnya dengan perjalanan spiritual yang sedang saya lakukan ini. Sungguh saya tidak mengira sebelumnya akan berada disini.
Tidak ada persiapan khusus. Justru saya sedang hektik dengan segala urusan yang seperti tiada berujung. Qadarullah...saya sepertinya memang harus istirahat sejenak dan introspeksi diri. .
Ini adalah hari terakhir kami bermalam di Madinah. Insyaallah besok siang bertolak ke Mekkah Al-Mukarromah untuk menunaikan ibadah umroh.
Lima hari yang sangat berharga di kota tempat hijrahnya Nabi ini. Banyak doa yang dipanjatkan. Salah satunya agar dapat kembali lagi kesini suatu hari nanti. Aamiin.