Putri Raja memerintahkan dua pengawalnya untuk membawa buyung Elee ke pondok tempat putri tinggal, sebelum buyung Elee ketemu putri harus di mandikan. |
Kisah Buyung Elee, dalam pencarian putri raja di masa itu, di tangkap oleh pengawalnya, akhirnya di bawa ke gebuk tempat putri melarikan diri di tepi sungai dalam hutan blantara.
Sebelum ketemu putri raja, Buyung Elee, yang berdiri di lereng bukit di hutan memanggil nama putri raja dengan meniru suara perempuan sebab buyung Elee pintar meniru suara apa saja baik suara binatang dan suara burung.
Mendengar suara yang memanggil putri raja, para pengawal mengintai siapa orang yang berani nyebut nama putri raja tersebut di hutan kelam yang angker tersebut.
Dalam pengintaian para pengawal putri raja berhasil menangkap buyung Elee, salah seorang pengawal putri raja, bertanya kenapa kamu datang kesini sambil panggil-panggil nama putri dan buyung Elee menjawab bahwa dia telah di kerasi dan di siksa kaum laki-laki, menjelaskan dengan penuh rasa iba, kaum lelaki kejam itulah jawaban Buyung Elee.
Lalu para pengawal putri melaporkan hasil penangkapan dan menceritakan apa yang di sampaikan Buyung Elee, bahwa dia di kerasi dan di siksa kaum lelaki maka itu dia lari kehutan mencari putri yang bisa melindunginya, sehingga putri merasa kasihan dan peduli dengan kondisi di Buyung Elee yang cerdik, saat itu berpakaian perempuan.
Putri Raja memerintahkan dua pengawalnya untuk membawa buyung Elee ke pondok tempat putri tinggal, sebelum buyung Elee ketemu putri harus di mandi kan dua orang pengawalnya membawa ke lubuk di tepi sungai dan pengawal membuka seluruh pakaian, buyung elee mulai timbul merasa takut tbahwa dia seorang laki-laki, tapi semua tidak di pedulikan.
Buyung Elee mandi posisi tertelungkup jadi tidak masalah, tak berapa lama dua pengawal putri mendekati buyung Elee, dan menyiram air serta menyabuni seluruh tubuhnya, salah seorang pengawal yang lugu bertanya yang keras di krampang itu apa...? Buyung Elee menjawab dengan tenang, ini tongkat iblis kalau mau mencobanya kamu merasa senang bahagia.
Pengawal yang lugu langsung mencobanya, duduk di tongkat iblis Buyung Elee, dan membisikkan tolong di goyang-goyang kamu akan merasakan enak dan senang sekali, lalu pengawal putri semakin menggoyang panggulnya seperti anak kecil main buayan dengan jeritan kecil. Pengawal lugu ini setelah puas duduk di tongkat iblis Buyung Elee lalu pergi mendekati temannya yang satu lagi.
Pengawal yang lugu tadi menceritakan pada temannya, bahwa buyung Elee memiliki tongkat sakti yang ada di selangkangnya bila diduduki menyenangkan dan merasa berada di atas awan, nggak puas dengar cerita pengawal lugu... lalu temannya langsung menuju sungai di mana buyung Elee mandi.
Kedatangan sobat pengawal putri yang lugu di sambut senyuman hangat buyung Elee, di lubuk pemandian, lalu ke ingin tahuan sobat lugu langsung menghampiri buyung Elee yang tak ada kain menutupi auratnya.
Melihat tongkat sakti buyung Elee, sobat pengawal lugu ingin mencobanya seperti di ceritakan pengawal lugu bahwa duduk di atas tongkat sakti lalu di goyang-goyang rasanya , seperti terbang ke dunia lainnya, mamang benar apa di katakan pengawal lugu... hal ini akan di ceritakan pada putri raja setelah buyung Elee selesai mandi...
Tunggu kisah selanjutnya dengan putri raja, yang benci dengan kaum lelaki akhirnya tunduk..