BAZNAS SAROLANGUN BELAJAR KE BAZNAS PADANG

Sebanyak enam orang pimpinan Baznas Kab. Sarolangun Provinsi Jambi berkunjung ke Kantor Baznas Padang, Provinsi Sumatra Barat.
IMPIANNEWS.COM (Padang). 

Sebanyak enam orang pimpinan Baznas Kab. Sarolangun Provinsi Jambi berkunjung ke Kantor Baznas Padang, Provinsi Sumatra Barat.

"Kami datang untuk menambah ilmu dan pengalaman dari  bapak dan ibu dalam mengelolan zakat di  Baznas Padang," timpal Ketua Baznas Kab. Sarolangun, H.  Mukhtar,  B, S.Pd ketika menyampaikan tujuan mereka datang ke Baznas Padang, Rabu, 11 April 2018.

Selain Muktar hadir para Wakil Ketua (Waka) , Drs. Bajuri, M, (Waka I, Bidang Pengumpulan),  Drs. M. Zaman, M.Pd (Waka II, Bidang Pendistribusiaan),  Ziekwan, (Waka III, Bidang Keuangan), H.Syafruddin, S.Ag (Waka IV, Bidang Administarasi) dan Adespa (staf).

Sedangkan dari Baznas Padang, hadir Ustadz Episantoso, SP, (Ketua), Ustadz Nursalaim (Waka II), Bunda Elni Sumiarti Amnur, S.E., M.Si  (Waka III) dan para kabid serta kabag di lingkungan Kantor Baznas Padang.

Menurut Muktar, Baznas Padang telah maju beberapa langkah dalam pengelolaan zakat. Memiliki kantor yang presentatif, sumberdaya (SDM) yang mumpuni, memiliki muzakki tetap dan mustahik (penerima zakat).

"Kami yakin, Baznas Padang tidak ujud ujud besar dan mendapat penghargaan Baznas Award tahun 2017 bidang penghimpunan zakat, sedekah, infaq dan wakaf (Ziswaf). Artinya ada peroses panjang yang dilalui," ujar Muktar dan Zeikwan.

Dijelaskan, Baznas Kab. Sarolangun baru berumur 10 tahun. Kabupaten Sarolangun adalah pemekaran dari Kabupaten Merangin

 "Kami baru mampu menghimpun zakat tahun 2017 sktar Rp.3 miliar. Sementara Baznas Padang tahun 2017 telah berhasil menghimpun Ziswaf sebesar Rp.25 miliar. Ini luar biasa," ungkap H. Syafruddin.

Banyak hal dipaparkan pimpinan Baznas Sarolangun dalam mengelola zakat. ""Saya salut dengan Baznas Padang. Kalau kami di Baznas Sarolangun pertama yang kami pikirkan adalah dari mana sumber uang," kata Ziekwan Waka Baznas Sarolangun bidang keuangan. 

Zeikwan menuturkan, berbeda dengan Baznas Padang. Ketika pertama dilantik tahun 2014 pimpinanBaznas Padang, justeru pertama memikirkan lebih ekstra tentang SDM karyawan Baznas.

"Saya sepakat. Karena bila SDM sebuah lembaga apapun mumpuni atau berkualitas, maka kemajuan lembaga tersebut cepat berkembang. Ini pelajaran besar yang kami dapat dari Baznas Padang," ulas Zeikwan dengan tenang. 

Baznas Sarolangun sekarang baru memiliki 11 karyawan. Itu pun sudah termasuk lima  unsur pimpinan. Insha Allah, ke depan Baznas Sarolangun akan bergerak lebih cepat lagi.

Ketua Baznas Padang, Ustadz Episantoso menyebutkan, Baznas Padang dulu juga sulit pada awal awalnya.

"Bahkan pada tahun 2014 Baznas Padang masih berkantor di Masjid Nurul Iman, Padang. Posisi kantor dekat dengan tangga Masjid," kata Ustadz Episantoso mengenang.

Akan tetapi komitmen semua pimpinan dan karyawan Baznas Padang sudah siap melayani dan mengayomi muzakki serta mustahik. Komitmen ini kita jadikan semangat untuk beramal saleh.

"Tidak gampang memang membangun kepercayaan ummat. Tapi kita yakin bisa. Karena para para muzakki adalah orang orang yang terpilih. Mereka kepercayaan Allah dititipkan rezeki. Mereka percaya pada Amil.Zakat melihat kinerja Amil Zakat. Jadi.kita kerja saja dengan benar," kata Ustadz Episantoso.

Disisi lain, Bunda Elni Sumiarti mengatakan,  semua bidang saling terkait. Bidang pengumpulan mesti banyak cari Ziswaf. Begitu pula bidang pendistribusian mesti tepat sasaran dalam menyalurkan zakat. 

Namun kerja bidang pengumpulan dan bidang
 pendistribusiaan akan dilihat dari laporan arus keuangan.

 "Bila laporan keuangan secara keseluruhan dapat dipertanggungjawabkan, jelas kepercayaan ummat semakin tinggi. Dan sekarang Baznas Padang telah melihat hasil positif itu,"  sebut Bunda Elni begitu sapaan akrab Elni Sumiarti. 

HUMAS BAZNAS PADANG