78 peserta latsar Purna Praja IPDN PPSDM Regional Bukittinggi, mengelar studi lapangan |
Sedikitnya, 78 peserta latsar Purna Praja IPDN PPSDM Regional Bukittinggi, mengelar studi lapangan pelatihan dasar calon Pegawai Negeri Sipil (PNS) purna praja IPDN angkatan XXIV di Kabupaten Limapuluh Kota.
Para peserta ini disambut langsung Bupati Limapuluh Kota, Irfendi Arbi di Aula Kantor Bupati Bukik Limau Sarilamak, Senin (2/4). Ikut Hadir, kepala PPSDM Regional Bukittinggi, Aliarmen Msi, Pj Sekda, Taufik Hidayat, Kepala Badan Kepegawaian Daerah, Aneta Budi Putra, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran, Alfian, Kasatpol-PP, Nasdriyanto beserta undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Bupati Limapuluh Kota, Irfendi Arbi mengatakan,upaya membentuk sosok ASN yang profesional diperlukan pembekalan nilai-nilai dasar profesi ASN yang dikenal dengan Akuntablitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA).
"Akuntablitas disamakan dengan responsibilitas atau tanggung jawab namun pada dasarnya kedua konsep ini berbeda dimana responsibilitas merupakan kewajiban untuk bertanggung jawab sedangkan akintabiltas adalah suatu kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai,"tambahnya.
Untuk memenuhi terwujudnya organisasi sektor publik yang akuntabel maka mekanisme akuntabilitas harus mengandung dimensi kejujuran dan hukum, proses, program, dan akuntabilitas kebijakan. "Akuntabilitas tidak akan terwujud apabila tidak ada alat akuntabilitas berupa perencanaan strategis, kontrak kinerja, dan laporan kinerja.
Dijelaskannya, dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel ada beberapa indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus diperhatikan yaitu, kepemimpinan, tranparansi, integritas, tanggung jawab, keadilan, kepercayaan, keseimbangan, kejelasan dan konsitensi.
Selanjutnya, peserta calon Pegawai Negeri Sipil ini juga mesti memiliki spirit dan semangat dalam bekerja terutama dalam melayani publik, dan yang terpenting yang mesti ditanamkan dalam diri masing-masing peserta memilik rasa nasionalisme yang kuat. tidak hanya sekedar wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme dalam menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang sangat penting.
"Dengan nasionalisme yang kuat maka setiap pegawai ASN memiliki orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan negara. Nilai-nilai yang beriorentasi pada kepentingan publik menjadikan nilai dasar yang harus dimiliki oleh setiap pegawai ASN,"ungkapnya.
Sedangkan etika publik dapat dipahami sebagai sitem penilain prilaku serta keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin adanya perlindungan hak-hak individu, begitu juga dengan komitmen mutu dimana janji pada diri sendiri dan orang lain yang tercermin dalam tindakan untuk menjaga mutu kinerja pegawai.
"Dengan pelaksanaan diklat prajabatan pola baru diharapkan mampu membentuk PNS yang profesional yaitu PNS yang krakternya dibentuk oleh nilai-nilai dasar PNS, sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan masyarakat,"pungkasnya.
Sementara itu, kepala PPSDM Regional Bukttinggi, Aliarmen dalam laoprannya mnegatakan, peserta Latsar study lapangan ini diikuti sebanyak 78 peserta yang berasal dari sejumlah daerah diantaranya, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi dan Sumatera Selatan.
"Tujuannya bagaimana membentuk para peserta yang profesional dan berkarakter dengan nilai-nilai dasar negara yang mampu mengusai bidang tugas dan mampu melayani tugasnya sebagai pelayanan masyarakat, Mudah-mudahan dengan pelayanan yang begitu banyak bupati bisa memberikan pengalaman dan pemebekalan kepada peserta,"tutupnya.ul