Kunjungan Kepala BPS ke Diskominfo Payakumbuh |
IMPIANNEWS.COM (Payakumbuh).
-Persentase dan jumlah penduduk miskin di Kota Payakumbuh terus berkurang. Diawal pemerintahan Walikota Riza Falepi periode pertama bersama Wakil Walikota Suwandel Mukhtar, persentase kemiskinan di Kota Payakumbuh tercatat sebesar 7,81% atau sebanyak 9,7 ribu jiwa.
Saat ini, pada awal pemerintahannya bersama Wakil Walikota Erwin Yunaz, persentase kemiskinan di Kota Payakumbuh berkurang ke angka 5,88% atau sebanyak 7,72 ribu jiwa. Terjadi penurunan sebesar 1,98 ribu jiwa selama lima tahun Walikota Riza Falepi memerintah Kota Payakumbuh.
"Untuk mengukur kemiskinan, kami menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran," ujar Kepala BPS Kota Payakumbuh Yon Andri saat bertandang ke Dinas Kominfo Kota Payakumbuh Kamis (22/03/2018).
Dikatakan Kepala BPS, permasalahan kemiskinan bukan saja hanya sekedar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan.
"Selain harus mampu memperkecil jumlah penduduk miskin, kebijakan kemiskinan juga harus dapat mengurangi tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan," ungkap Yon Andri saat membeberkan datanya merujuk kepada hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2017.
Dijelaskan, pada periode 2016-2017, indeks kedalaman kemiskinan dan indeks keparahan kemiskinan mengalami penurunan. Indeks keparahan kemiskinan turun dari 0,19 tahun 2016 menjadi 0,12 tahun 2017. Demikian pula indeks kedalaman kemiskinan juga mengalami penurunan dari 0,87 tahun 2016 menjadi 0,75 tahun 2017.
"Penurunan nilai dua indeks ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin di Kota Payakumbuh cenderung semakin mendekati garis kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran diantara penduduk miskin juga semakin menyempit," jelas Yon Andri.
Menanggapi data yang dirilis BPS tersebut, Walikota Payakumbuh, Riza Falepi menyatakan bersyukur dengan adanya penurunan jumlah penduduk miskin di Kota Payakumbuh.
"Kita patut bersyukur angka kemiskinan kita terus berkurang, hal itu turut diikuti dengan laju pertumbuhan ekonomi Payakumbuh yang melampaui rata-rata propinsi dan nasional, serta Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Payakumbuh juga jauh melampaui IPM provinsi," ujar Walikota Riza Falepi saat di konfirmasi Via Whatsapp Kamis (22/03/2018).
Walikota Riza Falepi menyatakan bahwa pihaknya memang fokus meningkatkan kesejahteraan warga Kota melalui berbagaai program kegiatan yang akan berimbas pada turunnya angka kemiskinan.
"Kita mau angka kemiskinan terus turun, kalau bisa sampai keangka di bawah 1 persen, cuma tentu tidak bisa instan. Kami terus berupaya mendidik dan menyiapkan program agar mereka yang miskin segera keluar dari jerat kemiskinan, diantaranya memperbanyak peluang kerja, memberikan kesempatan pendidikan yang baik, melakukan program bantuan sosial seperti bedah rumah, bantuan usaha, dan lain sebagainya," ulas Walikota Riza Falepi.
Ditambahkan, pihaknya juga terus berupaya membenahi sistem pelayanan bagi orang miskin, mulai dari pendataan, jenis layanan dan program apa yang cocok bagi kebutuhan warga miskin.
"Jika sistemnya telah dibenahi, termasuk menyediakan SDM yang handal dalam menjalankan sistem tersebut, maka kebutuhan warga miskin bisa langsung dipenuhi tanpa prosedur yang ribet dan justru menyusahkan warga miskin kita," jelas Wako Riza.
Ditambahkan, jika sistem layanan warga kurang mampu ini sudah berjalan dengan baik maka sebagai kepala daerah, dirinya tidak perlu setiap waktu dihubungi warga miskin yang kurang puas dengan layanan yang mereka terima.
"Kan tidak mungkin setiap beras Raskin datang, Walikota harus langsung turun membagikan beras Raskin ke kelurahan-kelurahan untuk memastikan penyalurannya tepat sasaran, tidak begitu juga kan ?," ujar Riza setengah bertanya.
Lebih lanjut dikatakan, bahwa untuk menurunkan angka kemiskinan maka pertumbuhan ekonomi, pembukaan lapangan kerja dan pelatihan-pelatihan yang langsung menyasar kebutuhan pasar perlu diperbanyak.
"Kedepan kita akan prioritaskan pelatihan-pelatihan kewirausahaan bagi warga miskin kita, sehingga mereka mampu menciptakan lapangan kerja baru dan keluar dari jerat kemiskinan," pungkas Riza Falepi. (ul)