Pelaksanaan KIE |
IMPIANNEWS.COM (Payakumbuh).
Meningkatnya penderita penyakit HIV/AIDS dan penyakit menular lainnya yang berkaitan dengan Infeksi Menular Seksual di Kota Payakumbuh menjadi perhatian Dinas Kesehatan dan Kementerian Agama Kota Payakumbuh. Meskipun komitmen verbal ini sebenarnya sudah berjalan hampir 1 tahun, namun kesempatan ini, komitmen tersebut akan diwujudkan dalam sebuah Memorandum of Understanding (MoU). Sebagaimana yang dilaksanakan hari Kamis (15/03/2018) di aula BIB Peternakan kelurahan Ibuh Kec. Payakumbuh Barat Kota Payakumbuh sedang berlangsung rapat koordinasi Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) penyusunan rencana aksi tahun 2018 untuk menyikapi penyakit ini. KIE ini dibuka resmi Kepala Dinkes dan diikuti 24 orang peserta dengan rincian 11 orang penyuluh agama islam, 5 orang kepala KUA dan 8 orang kepala puskesmas di Kota Payakumbuh
Meningkatnya penderita penyakit HIV/AIDS dan penyakit menular lainnya yang berkaitan dengan Infeksi Menular Seksual di Kota Payakumbuh menjadi perhatian Dinas Kesehatan dan Kementerian Agama Kota Payakumbuh. Meskipun komitmen verbal ini sebenarnya sudah berjalan hampir 1 tahun, namun kesempatan ini, komitmen tersebut akan diwujudkan dalam sebuah Memorandum of Understanding (MoU). Sebagaimana yang dilaksanakan hari Kamis (15/03/2018) di aula BIB Peternakan kelurahan Ibuh Kec. Payakumbuh Barat Kota Payakumbuh sedang berlangsung rapat koordinasi Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) penyusunan rencana aksi tahun 2018 untuk menyikapi penyakit ini. KIE ini dibuka resmi Kepala Dinkes dan diikuti 24 orang peserta dengan rincian 11 orang penyuluh agama islam, 5 orang kepala KUA dan 8 orang kepala puskesmas di Kota Payakumbuh
Sebagaimana disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota payakumbuh, Elzadaswaarman, bahwa Kementerian Kesehatan berupaya menyelesaikan penyakit triple burden, yakni penyakit infeksi, penyakit tidak menular, dan kemunculan kembali penyakit yang telah teratasi, selain itu juga sangat memprihatinkan saat ini adalah penyakit HIV/AIDS yang membunuh manusia secara perlahan.
" Imunisasi yang telah dijalankan jajaran dinas kesehatan pada hakikatnya telah mendapatkan rekomendasi dari MUI. Guna memaksimalkan pelaksanaan imunisasi ini kita telah lakukan MoU dengan berbagai pihak terkait, termasuk kankemenag. Imunisasi ini secara pandangan islam adalah untuk menciptakan keturunan dan generasi yang sehat, sehat dan berkualitas. Dalam meminimalisir perkembangan penyakit menular melalui hubungan seksual, kami mengajak kita semua ikut berpartisipasi, karena ini adalah lahan amal bagi kita. Mari kita berikan penyuluhan untuk mengamalkan Ilmu manfaat, bersedekah jariah melalui tindakan pencegahan serta akan melahirkan generasi Anak shaleh. Anak yang saleh itu adalah anak yang sehat dan rajin beribadah. Sehat itu kecil, tampa sehat kita tidak biasa kerjakan hal yang kecil apalagi hal yang besar. Dengan pertemuan ini kita akan bentuk komitmen bersama dalam rangka pembinaan Konseling pernkahan terhadap calon pengantin dengan rekomendasi, kita akan periksa kesehatan sebelum menikah. Dengan langkah ini kita harapkan pasangan pengantin terhindar dari Tri Eliminasi, yakni penyakit hepatitis, HIV/ Aids termasuk difteri," terang Elzadaswarman.
Ditambahkannya, Karena penyakit HIV/AIDS itu menular melalui perpindahan cairan tubuh, transformasi jarum suntik dan melalui Vetus (dari ibu ke anaknya). Terkait pemeriksaan ini mesti ada kesepakatan antara kedua calon pengantin. Agar terhindar dari pelanggaran HAM, kita sebagai petugas akan menjamin kerahasiaannya, kita juga akan rangkul OPD terkait lainnya. Mari kita rapatkan barisan dalam rangka penciptaan generasi pembangunan Payakumbuh yang sehat lahir bathin. Bentengi keluarga kita dengan iman.Semoga kasus garis merah ini menurun di Payakumbuh.
Salah seorang peserta, Kepala KUA Kec. Payakumbuh Timur Safrizal menyarankan bahwa dalam pemeriksaan kesehatan nantinya, kita akan terapkan sistem coding (memberi kode).
" Secara singkat, kita di KUA telah terapkan pengkodean tersendiri terhadap pasangan yang hamil di luar nikah yang melangsungkan pernikahannya di balai nikah. Kondisi ini nantinya akan berdampak dalam pemberian informasi terkait nasab dan harta warisan, yang parah lagi terhadap wali nikah. Kita tidak boleh salah dalam mengamalkan agama. kami juga berharap hal ini nantinya juga kita terapkan dalam aksi pengkodean calon pengantin yang terlibat dan mengidap HIV/AIDS ini," usul Safrizal.
Menanggapi usulan Safrizal, Kepala Dinas kesehatan berikan apresiasi dan dukungan. usulan ini sangat baik, namun kita mesti jaga kerahasiaannya, jangan sampai kita kena HAM. Sebagaimana kita ketahui, wanita baik-baik bisa tertular HIV/AIDS setalh menikah dengan lelaki yang nota bene mengidap penyakit berbahaya ini, karena positif HIV/AIDS, 15 tahun kemudian penderita akan mati, namun benang yang ditularkan akan terus memindahkan dan menular.Kita berharap para orangtua dan keluarga agar bijaksana dalam menjaga keluarga. "Payakumbuh Berbuat sebelum yang lain memikirkan", ungkap Elzadaswarman.
Secara teknis, pembahasan KIE selanjutnya dipandu Kabid Kesmas dan P3, Hj. Hefi Suryani dan Hj. Rivetra.ul