Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Padang, Sumatera Barat, memeriksa Camat Nanggalo, Padang, hari Sabtu (17/3) pagi, karena dituding berpihak kepada salah satu calon walikota Padang. Dasar tuduhan adalah foto di spanduk yang memajang Camat bersama Mahyeldi, salah satu calon Walikota Padang yang merupakan calon petahana.
Camat Nanggalo, Teddy Antonius, langsung masuk ke ruangan salah seorang anggota Panwaslu Kota Padang, untuk menjalani pemeriksaan. Camat Nanggalo ini diadukan oleh salah seorang warga kota Padang, dengan tuduhan berpihak kepada Mahyeldi Ansharullah, salah seorang calon Walikota Padang, yang juga calon petahana. Bukti laporan tersebut berupa foto di spanduk yang bergambar Camat dan Mahyeldi, yang terpampang di beberapa sudut wilayah Kecamatan Nanggalo.
Pemeriksaan berlangsung bertutup selama 1,5 jam. Dalam pemeriksaan tersebut, Teddy Antonius membantah jika dirinya berfoto dengan calon walikota. Melainkan dengan Walikota Padang, dalam suatu kegiatan di Kecamatan, berupa pelaksanaan program Kotaku, yang dulu dikenal dengan sebutan PNPM.
Peristiwanya sendiri sudah berlangsung lama yaitu Nopember 2017 lalu. Hanya saja, spanduknya tersebut memang belum sempat dicabut sampai dengan munculnya laporan pengaduan tersebut.
“Saya tidak berfoto dengan salah satu calon walikota Padang, melainkan dengan Walikota Padang. Karena kejadiannya sudah lama yaitu Nopember 2017 lalu, dalam suatu kegaitan di Kecamatan nanggalo,” ujar Teddy Antonius, Camat Nanggalo.
Untuk mendukung argumentasinya, Teddy juga membawa tiga orang saksi-saksi yaitu Lurah Kurao Pagang, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kecamatan Nanggalo, dan Ketua Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) Kecamatan Nanggalo.
Dalam pilkada untuk berebut jabatan Walikota dan Wakil Walikota Padang ini, ada dua pasang calon yang bertarung yaitu nomor urut 1 pasangan Emzalmi-Desri ayunda, melawan nomor urut 2 pasangan Mahyeldi-Hendri Septa. (dio)
