"Lekat tangan" Teddy Antonius selaku Camat Nanggalo tidak diragukan oleh banyak kalangan. Berbagai inovasi untuk peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat telah diperbuat sebagai bukti keseriusan menjalankan tugas pokoknya.
Hal itu diungkapkan tokoh masyarakat Nanggalo Maigus Nasir saat menyambut tim penilai Kompetensi Camat Kota Padang 2018 di kantor camat setempat, Selasa (6/3/2018).
Menurut Maigus, selain meningkatnya semangat pemberdayaan, salah satu yang sangat disyukuri masyarakat Nanggalo adalah pembangunan kampung tertinggal menjadi kampung yang berseri, tepatnya di Kampung Pagang Dalam Kelurahan Kurao Pagang. Kampung itu bisa dikatakan terisolir karena terletak di seberang sungai tanpa akses jalan dan jembatan yang representatif.
"Camat bersama warga setempat bergerak untuk keluar dari ketertinggalan tersebut. Warga menghibahkan tanah dan tanaman mereka untuk jalan dan pembangunan jembatan diusulkan sehingga sekarang sudah dapat dinikmati," ungkap Maigus.
Ia berharap dalam penilaian nanti, apa yang telah dilakukan camat Teddy Antonius bersama warga di Pagang Dalam menjadi salah satu poin lebih, di samping inovasi di bidang pelayanan dan peningkatan ekonomi yang dilakukan.
"Apa yang dilakukan camat (Teddy) untuk pembangunan kampung Pagang Dalam diharapkan menjadi poin lebih dalam penilaian ini," kata tokoh masyarakat yang juga dikenal sebagai pendakwah itu.
Ketua tim penilai, Sultani Wirman mengatakan, dari penilaian ekspos sebelumnya Camat Nanggalo masuk nominasi terbaik. Saat ini tim akan melakukan wawancara dengan kelompok masyarakat dan melakukan kunjungan lapangan untuk membuktikan yang telah dilakukan camat sesuai dengan aspek - aspek penilaian.
"Kunjungan ke lapangan untuk wawancara dengan kelompok masyarakat terkait aspek-aspek penilaian,"kata pamong senior itu.
Nanggalo Menjadi Kecamatan Literasi
Satu lagi inovasi yang dilahirkan Camat Nanggalo Teddy Antonius bersamaan dengan penilaian ini adalah menjadikan Nanggalo sebagai Kecamatan Literasi. Untuk pelaksanaan gagasan tersebut, dilakukan kerjasama dengan STKIP PGRI Sumatera Barat.
Pencanangan Kecamatan Literasi ini sebagai upaya meningkatkan minat baca masyarakat terutama generasi muda yang dewasa ini lebih banyak bermain gadged.
"Kondisi ini disikapi dengan memaksimalkan fungsi perpustakaan yang ada di kantor-kantor, masjid dan sekolah serta yang bersifat bergerak dengan memanfaatkan becak motor atau mobil," kata Teddy Antonius.
Adapun pada acara penilaian ini, hadir para tokoh dari seluruh elemen masyarakat yang turut memberikan dukungan untuk camat mufa ini. (th)