Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, ke depan Indonesia memasuki era baru, yaitu era teknologi dan era demokrasi. Negara harus menyiapkan masyarakat untuk dapat bersaing di era baru ini, sehingga masyarakat Indonesia memenangkan persaingan.
Salah satu upaya menyiapkan itu, adalah memberikan kesempatan kepada anak muda, yang jumlah nya tahun 2019 mencapai 100 juta orang. Agar anak muda ini dapat tegap berdiri, penuh percaya diri dan memiliki kesempatan berbuat untuk bangsa secara luas.
Pidato politik kebangsaan AHY yang gegap gempita ini berlangsung pada penutupan Rapimnas Partai Demokrat, di Sentul Internasional Convention Center, Bogor, Minggu 11/3 malam.
Menurut AHY, ada lima program pokok yang mesti dilaksanakan pemerintahan pada lima tahun ke depan. Kelimanya adalah membuka lapangan kerja lebih banyak, jumlah rakyat miskin makin berkurang, melanjutkan pembangunan infrastruktur, meningkatkan keamanan dan kerukunan serta menumbuh demokrasi serta kebebasan berpendapat.
Untuk mewujudkan lima program pokok tersebut, AHY memiliki strategi. Sembilan strategi AHY antara lain dengan pengurangan pajak bukan menggenjot pajak, melanjutkan pembangunan infrastruktur, mengembangkan UMKM, menaikkan gaji pegawai negeri dan buruh, peningkatan bantuan rakyat miskin, meningkatkan layanan pendidikan dan kesehatan, perhatian yang besar pada kaum perempuan, mendorong terus kebebasan pers dan anti hoax, penegakan hukum yang tegas, adil dan bebas dari kepentingan politik.
“Saya sudah berbaur dengan anak muda negeri mulai Aceh, Medan, Bukittinggi, Palembang sampai Ambon, Jayapura dan hampir semua kota di Indonedia, sahabat muda bertanya soal lapangan pekerjaan, pemerintah tidak boleh membiarkan anak muda bangsa ini gamang hadapi masa depannya,”ujar AHY disambut gegap gempita kader Partai Demokrat
Pidato politik AHY yang disiarkan secara langsung televisi nasional itu, mendapat aplaus dari 15 ribu kader Partai Demokrat. Sekaligus setelah pidato AHY, Rapimnas Partai Demokrat 2018 langsung ditutup oleh Ketum PD Soesilo Bambang Yudhoyono. (ayh)