Wakili Kepala BB POM Sumbar, Kabid Pemeriksaan, Meylisa beberkan hasil pengawasan tim |
IMPIANNEWS.COM (Payakumbuh).
Setelah sebelumnya Provinsi Riau dihebohkan dengain pemberitaan penemuan ikan kemasan kaleng yang diduga mengandung cacing pita di Pekanbaru pada Selasa (20/03/2018) lalu, kondisi ini membuat Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Sumatera Barat (Sumbar) ikut lakukan razia makanan, khususnya ikan kemasan kaleng di beberapa daerah. Khususnya di Kota Payakumbuh, BB POM Sumbar bersama Dinas Kesehatan dan Dinas Perdagangan Kota Payakumbuh sisir 9 lokasi swalayan dan distributor di Kota Payakumbuh, Jum'at (23/03/2018)
Setelah sebelumnya Provinsi Riau dihebohkan dengain pemberitaan penemuan ikan kemasan kaleng yang diduga mengandung cacing pita di Pekanbaru pada Selasa (20/03/2018) lalu, kondisi ini membuat Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Sumatera Barat (Sumbar) ikut lakukan razia makanan, khususnya ikan kemasan kaleng di beberapa daerah. Khususnya di Kota Payakumbuh, BB POM Sumbar bersama Dinas Kesehatan dan Dinas Perdagangan Kota Payakumbuh sisir 9 lokasi swalayan dan distributor di Kota Payakumbuh, Jum'at (23/03/2018)
Hal tersebut dibenarkan Kepala BB POM Sumbar melalui Kasi Pemeriksaan, Meylisa saat diwawancarai sejumlah wartawan usai melakukan penyisiran sampel tersebut di Niagara Swalayan.
Diterangkan Melisa yang kerap disapa Mey, Setidaknya dari 9 titik yang kita razia, yakni 5 swalayan dan 4 distributor makanan disekitar Kota Payakumbuh, di 2 titik ditemukan 88 dus ikan kemasan kaleng yang diduga mengandung cacing pita, dengan merek HK dan IO produk dari ML.
" Temuan serupa juga kita dapatkan di Tanah Datar sebelumnya. Kepada distributor BB POM meminta untuk tidak diedarkan dan dikembalikan kepada pabrik atau distributor dibuktikan dengan adanya barang return. Pihak distributor harus kirimkan copian return barang untuk BB POM. Kita kasih tenggang waktu 1 bulan. Ikan kemasan kaleng yang kita amankan, tidak boleh diedarkan atau dijual.BB POM se Indonesia akan selalu melakukan pantauan pada Pass Market dan Gray market. Kalau ada temuan dari salah satu saja dari BB POM di Indonesia, semua BB POM harus bergerak serentak," terang Meylisa.
"Pemeriksaan tim terkait sampel ini di swalayan Mega Prima, Nabuma, Raja Mart dan Niagara, nihil temuan kasus ini," ucap Meylisa didampingi Kabid PPSDK Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh, Munziarni dan tim.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh Elzadaswarman saat kita komfirmasi di selulernya Jum'at malam, mengatakan, operasi makanan oleh BBPOM Sumbar tersebut fokus terhadap makanan ikan kaleng.
" Kita menghimbau masyarakat Payakumbuh yang gemar konsumsi ikan kemasan kaleng, untuk tetap berhati-hati. Kapan perlu dihentikan sementara waktu, ganti saja dengan ikan dari hasil kolam dulu. Jangan sampai ada masyarakat yang terjangkit penyakit akibat mengkonsumsi produk kemasan seperti sampel yang di temukan Tim dari BB POM itu," sebut dan pesan Elzadaswarman.
Himbauan senada juga disampaikan kepala kankemenag Kota Payakumbuh Asra Faber, "kalaulah pemerintah dalam bahasa agamanya ulil amri sudah mengumumkan adanya larangan, kita sebagai umat harus patuhi. Apalagi dengan penemuan hal negatif pada makanan yang notabene nantinya akan membahayakan personil warga. Untuk itu kami menghimbau, patuhi saja larangan atau imbauan yang telah dikeluarkan pemerintah terkait konsumsi ikan kaleng dengan merek yang telah pemerintah . Semua demi keselamatan kita juga," tukuk Asra Faber. ul