Kabar gembira bagi Aparatur Sipil Negara (ASN). Rencananya, mulai tahun pemerintah membelakukan skema baru pembayaran tunjangan pensiun. Angkanya lebih menggiurkan dibandingkan skema yang berlaku selama ini.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ( Menpan RB) Asman Abnur menjamin skema baru ini akan membuat ASN lebih "happy". Selama ini tunjangan pensiun cenderung memprihatinkan.
"Bayangkan pejabat eselon I yang pendapatannya Rp40 juta sekian, begitu pensiun tinggal Rp4,5 juta. Itu untuk biaya hidup di Jakarta sudah tidak kuat," ujar Asman kepada wartawan di Jakarta Pusat, Minggu (4/3/2018).
"Kami berharap dengan model pensiun yang baru ASN itu akan lebih 'happy' dia pada saat memasuki pensiun. Enggak stress seperti sekarang," lanjutnya.
Asman menjelaskan, saat ini pemerintah tengah mengkaji skema pembayaran pensiun dengan skema fully funded. Melalui skema tersebut, dana pensiun berasal dari iuran pegawai selama masa kerja dan iuran pemerintah sebagai pihak pemberi kerja.
Dana tersebut nantinya akan dikelola atau diinvestasikan oleh pemerintah dan seluruh hasil akan diberikan sepenuhnya kepada pegawai. Dengan skema tersebut, kata Asman, skema pembayaran dana pensiun tidak akan lagi membebani APBN.
Selama ini PNS membayar iuran sebesar 4,75 persen dari gaji tiap bulan untuk pensiunan. Hanya saja, besaran iuran tersebut tak dapat menutupi besaran pensiunan PNS yang besarnya 75 persen dari gaji pokok. Akibatnya, membebani APBN.
Dalam sistem penggajian baru, tidak lagi didasarkan pada gaji pokok sebagai definisi gaji, tetapi besarannya dihitung dari beban dan tanggung jawab serta risiko pekerjaan.
"Model sistem dana pensiun yang selama ini dikelola oleh Taspen sekarang kita mencoba membuat model pensiun yang tak lagi membebani APBN. Selama ini kan di samping PNS-nya dipotong tapi APBN membayar secara full," kata Asman.
Tags