Rangkaian pembukaan pacu kuda |
Pacu kuda adalah salah satu olahraga yang digandrungi masyarakat dunia, termasuk di Kota Payakumbuh Provinsi Sumatera Barat. Pengurus Pordasi Kota Payakumbuh menggelar alek nagari pacu kuda ini selama 2 hari (4-5 Februari 2018) yang dimulai hari ini hingga esok Senin. Olahraga tradisonal ini dibuka secara resmi Walikota Payakumbuh diwakili Wakil Walikota Payakumbuh, Erwin Yunaz.
Sekitar pukul 10.35 Wakil Walikota, Erwin Yunaz hadir di lapangan Pacu Kuda Kota Payakumbuh bersama Pengurus Pordasi Provinsi Sumatera Barat dan disambut dengan siriah carano untuk selanjutnya menuju tarbone. Tampak hadir di lapangan pacu kuda mendampingi Erwin Yunaz Pengprov Pordasi Sumbar.
Azmi Syahbudin yang didampingi Sektretarisnya Amris, Kadis Parpora, Elfriza Zaharman, Dandim 0306/50 Kota, Solikhin yang hadir bersama Wadan Ramil 01 Payakumbuh, Jhoni Forta, Kabag Ops Polres, Basrial bersama Kasat Binmas, Erman, Ketua KONI, Yusra Maiza, Ketua KAN Tiakar, AA. Dt Pobo Nan Putiah, Pengurus KAN Koto Nan Godang, Pengurus Pordasi Sumbar dan Kota Payakumbuh, donatur hadiah serta ratusan penggemar olahraga pacu kuda. Tahap awal, ratusan penonton disuguhi Race 7 kudo bugih yang menempuh jarah 2400 meter.
Azmi Syahbudin yang didampingi Sektretarisnya Amris, Kadis Parpora, Elfriza Zaharman, Dandim 0306/50 Kota, Solikhin yang hadir bersama Wadan Ramil 01 Payakumbuh, Jhoni Forta, Kabag Ops Polres, Basrial bersama Kasat Binmas, Erman, Ketua KONI, Yusra Maiza, Ketua KAN Tiakar, AA. Dt Pobo Nan Putiah, Pengurus KAN Koto Nan Godang, Pengurus Pordasi Sumbar dan Kota Payakumbuh, donatur hadiah serta ratusan penggemar olahraga pacu kuda. Tahap awal, ratusan penonton disuguhi Race 7 kudo bugih yang menempuh jarah 2400 meter.
Prosesi siang ini diawali juga dengan penyerahan pemakaian lapangan Pacu kuda oleh Ketua KAN Tiakar Kec. Payakumbuh Timur, AA. Dt. Pobo Nan Putiah kepada Pengurus Pordasi Kota Payakumbuh, Mustafa dan disaksikan masyarakat yang hadir.
Menurut Bagian Registrasi Kuda Pordasi Kota Payakumbuh, Aswit Adnan, pacu kuda tradisional diisi 27 race yang dibagi menjadi 2 hari pelaksanaan dan ditambah 2 race kelas Sagalo. Iven ini akan menghadirkan kuda - kuda terbaik dengan joki yang sudah berpengalaman. Setidaknya ada 70 ekor kuda turunan (genetika) yang akan tampil ditambah kelas bugih lamo, bugih baru, kuda lokal dan kelas boko. Iven ini akan memperebutkan tropi dan tabanas sudah disiapkan panitia.
"Untuk kita di Luak Limopuluah baru ada 2 kelas pejantan yang bagus, tapi masih milik swasta, yaitu kelas Dubai Choice dan Taoureq. Selain itu, Kota Bukittinggi dan Agam, pemko Bukittinggi sudah punya 1 pejantan kelas Fort de Kock Hill dan 3 kelas jenis Our People, Rajo Biaro dan Prime Minister, milik swasta," terang Aswit Adnan.
Membuka alek nagari Pacu Kuda Tradisional, Wakil Walikota Erwin Yunaz yang sekaligus pegang peranan Ketua Pelaksana menyampaikan bahwa olahraga pacu kuda merupakan olahraga yang sudah mendunia.
"Pacu kuda adalah budaya minangkabau yang merupakan aset bagi kita, dan olahraga ini sudah sangat mendunia. Bahkan kuda kita sudah ikut Iven pacu kuda di tingkat nasional.
Pemerintah ikut meleburkan diri untuk mengsukseskan olahraga ini. Ini sebagai bukti koordinasi yang baik antara nagari dengan pemerintah daerah. Ini adalah alek kito basamo (acara kita-red) yang akan berkonstribusi bagi kesejahteraan masyarakat.
Melalui olahraga berkuda atau pacu kuda tradisional, mari kita cerminkan Payakumbuh orangnya ramah terhadap tamu. Selain itu, kami juga menghimbau para orangtua dan pengunjung supaya menjaga anak kita, sehingga segala kemungkinan yang tidak kita ingini, tidak terjadi dalam iven alek nagari ini.
Selamat berolahraga dan berpacu, kita jalin silaturahim melalui pacu kuda. Dengan mengucapkan Basmallah, pacu kuda tradisional ini kita buka bersama," ucap Erwin Yunaz.
Pemerintah ikut meleburkan diri untuk mengsukseskan olahraga ini. Ini sebagai bukti koordinasi yang baik antara nagari dengan pemerintah daerah. Ini adalah alek kito basamo (acara kita-red) yang akan berkonstribusi bagi kesejahteraan masyarakat.
Melalui olahraga berkuda atau pacu kuda tradisional, mari kita cerminkan Payakumbuh orangnya ramah terhadap tamu. Selain itu, kami juga menghimbau para orangtua dan pengunjung supaya menjaga anak kita, sehingga segala kemungkinan yang tidak kita ingini, tidak terjadi dalam iven alek nagari ini.
Selamat berolahraga dan berpacu, kita jalin silaturahim melalui pacu kuda. Dengan mengucapkan Basmallah, pacu kuda tradisional ini kita buka bersama," ucap Erwin Yunaz.
Sekretaris Pordasi Sumbar, Ir. Amris |
Berbagai harapan besar juga disampaikan masyarakat dalam penyelenggaraan pacu kuda tradisional ini.
Sebagai mana yang disampaikan salah seorang pedagang buah, Rusdi, " semoga dengan iven ini, jualan saya bisa habis terjual. Sehingga ada sejumlah uang yang bisa saya bawa pulang untuak lanjo anak bini (untuk belanja anak dan istri-red)," ucapnya.
Hal senada juga disampaikan salah seorang petugas parkir yang tidak mau sebutkan nama.
" Dengan sering diadakannya iven di lapangan pacu kuda ini, merupakan salah satu wadah bagi kami anak nagari untuk mencari tambahan. Dengan satu komitmen bersama dari karang taruna, petugas parkir mesti betul-betul bertanggungjawab dengan kenderaan yang diparkir," sebutnya.
Saran membangun juga disampaikan salah seorang Pengurus Pordasi Provinsi Sumatera Barat, Ir. Amris, kita berharap pacu kuda yang diselenggarakan di Kota Payakumbuh mendatang dibiayai penuh oleh pemerintah daerah.
Namanya alek nagari, merupakan salah satu tontonan hiburan bagi warga yang selama ini sibuk dengan urusan masing-masing. Mari kita belajar ke hal yang lebih baik. Selain itu, kami harapkan pengurus Pordasi selalu menjaga kebersamaan," tukuk Amris.ul
Namanya alek nagari, merupakan salah satu tontonan hiburan bagi warga yang selama ini sibuk dengan urusan masing-masing. Mari kita belajar ke hal yang lebih baik. Selain itu, kami harapkan pengurus Pordasi selalu menjaga kebersamaan," tukuk Amris.ul