Selamat jalan abang haji, ucapan bela sungkawa dari rekan-rekan pengurus FKUB Kabupaten Pasaman saat melepas jenazah menuju kampung kelahirannya di ranah Rao Rabu malam (14/2).
Kabar duka diterima, sekitar pukul 17.20 WIB Rabu (14/2), Ketua FKUB Kabupaten Pasaman abang haji panggilan akrab dari H.Ahmad Effendi Sanusi berpulang ke Rahmatullah dalam usia 61 tahun di RSUD Lubuk Sikaping.
Informasi didapat dari istrinya Asniwati, almarhum sebelum meninggal dunia sedang menjalani rawat inap beberapa hari di RSUD Lubuk Sikaping disebabkan penyakit jantung.
Asniwati menyampaikan, jenazah almarhum dari rumah sakit langsung dibawa ke rumah duka di Perumnas Tanjung Beringin Lubuk Sikaping dan sekitar pukul 22.00 WIB dibawa ke kampung halamannya di Mudik Tampang Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman. Di sana pula akan diselenggarakan fardhu kifayahnya dan di kebumikan usai shalat zuhur.
“Kami selaku ahli waris memohon maaf atas kesalahan yang telah diperbuat oleh almarhum semasa hidupnya”, ucapnya dengan air mata berlinang.
Beberapa tokoh masyarakat yang sempat dimintai keterangan menyampaikan rasa duka mendalamnya dan mengenang abang haji sebagai sosok yang ramah, sosial mudah bergaul dengan siapa pun.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pasaman H.Abdel Haq menyampaikan, almarhum merupakan pensiunan di Kankemenag Pasaman yang mengakhiri masa kepegawaiannya pada tahun 2014 lalu dan terakhir menjabat sebagai Kasi Bimas Islam.
Disampaikannya juga, mantan Kepala KUA Kecamatan Lubuk Sikaping dan Pemilik Yayasan Pendidikan Mudik Tampang Rao serta ulama besar di Pasaman itu merupakan tokoh yang energik dikenal baik di kalangan masyarakat ranah Pasaman bahkan Sumatera Barat, Riau, Kepri dan Jambi. Tidak hanya sebagai ulama, juga aktif di berbagai bidang baik pendidikan juga kepramukaan.
“Bang Effendi meninggalkan seorang istri, 3 anak dan 2 cucu tercinta”, urainya.
Rekan sesama pengurus Kwarcab Pasaman Nazri Chaniago menambahkan bahwa tokoh ninik mamak Mudik Tampang Rao itu adalah Waka Bina Muda di Kwarcab 08 Pasaman yang masih aktif berkecimpung.
“Keluarga besar Kwarcab telah kehilangan sosok beliau”, tutur Nazri Can.
Begitu pula di kalangan FKUB, MUI dan Himpunan Dai Muballigh Kabupaten Pasaman. Wakil Ketua FKUB Abdul Munir mengatakan hal serupa telah kehilangan seseorang yang bijak dalam menjaga kerukunan umat beragama di ranah saiyo ini.(suf78)