Dipandu Re Elhanif, Ustadz Hervi Ghulam paparkan materi |
--Sekitar 1500
walimurid Yayasan Pendidikan Al Huffazh Kota Payakumbuh ikuti Parenting yang
bertema Ta'limun Abawayn yang bertempat diaula SMKN 2 Payakumbuh. Parenting ini
dibuka resmi Kepala Dinas Pendidikan bersama Kepala Kankemenag Kota Payakumbuh.
Parenting ini menghadirkan narasumber Ustadz Hervi Ghulam, Lc, MA dari Kuttab
Al Fatih, pada Sabtu (24/02/2018)
Membuka
parenting ini, Kepala Dinas Pendidikan Agustion mengharapkan kepada peserta
untuk serius mengikutinya.
"
Sekolah hanyalah wadah perpanjangan tangan orangtua, untuk itu kami harapkan
peran orangtua sangat utama dalam mendidik anak. Saat ini merupakan satu
kebanggaan bagi kita semua, Kota Payakumbuh merupakan kota rujukan pendidikan
di Sumatera Barat, khususnya pendidikan akhlakul karimah bekerjasama dengan
kankemenag dan masyarakat yang ditunjang langsung pemko Payakumbuh. Mari kita
ikuti parenting ini dengan serius," pesan Agustion.
"
Harapan yang sama juga disampaikan Kepala kankemenag Kota Payakumbuh melalui
Pengawas PAI, Arham.
"
Pendidikan adalah tanggungjawab kita semua, mulai dari orangtua, masyarakat,
pemerintah dan pihak swasta. Sebagaimana yang kita ketahui, Yayasan Pendidikan
Islam Al Huffazh selama ini telah berbuat banyak dalam rangka melahirkan
generasi islami. dan hal ini harus kita pertahankan dan tingkatkan
bersama," pesan Arham
Setelah
melayangkan opsi tema kepada walimurid, Narasumber parenting Ustadz Hervi
Ghulam, Lc, MA paparkan materi yang berjudul "Menyiapkan pasangan seperti Nabi" yang dipaparkannya
selama 1 jam dan dilanjutkan sesi tanya jawab selama 30 menit.
"Peran ortu dalam mendidik anak adalah tugas berat yang akan
dipertanggungjawabkan karena ini adalah amanah. Orangtua dihisab dulu
Peran kita sebagai ortu dan dilanjutkan tugas kita sebagai anak. Umat
terbaik adalah ibarat memelihara tanaman, semuanya bagian semakin tumbuh dan
menghasilkan hal yang bermanfaat bagi orang lain, demikian juga manusia. Dalam
menciptakan pasangan seperti nabi, rasulullah telah mengajarkan banyak
pelajaran. Intinya kita rajin membaca dan mempelajari pola hidup nabi yang
diterangkan dalam al qur'an maupun yang dijelaskan nabi dalam haditsnya. Namun
musuh terberat muslim adalah iblis yang selalu menyesatkan kita dalam semua
kegiatan. Dalam maklumatnya, Iblis setiap malam menyiapkan jutaan
tentara dan musyawarah untuk menyesatkan manusia. Memisahkan suami dengan istri
adalah salah satu tugas utama," sebut ustadz yang perdana hadir di Ranah
minang ini.
Ditambahkannya,
"anak adalah ibarat buah, anah adalah hasil ibarat sebuah pertanian.
Sementara Suami adalah petani yang akan memiilih ladang terbaik untuk
menyimpan bakal buah (sperma) yang kelak akan menjadi superman dalam artian
islam. Sementara itu, Istri adalah ladang, dan sebuah ladang akan merawat
bakal benih yang kelak akan berbuah, dengan baik. Mengisi dan menyiapkan bakal
tanaman yang akan bermanfaat bagi semua, nantinya. Menyiapakna generasi islam
dengan penuh pengorbanan dibawah terpaan arus godaan.Sedangkan Anak yang
selanjutnya adalah hasil hasil pertanian juga harus memiliki kesiapan jiwa dan
raga untuk diisi dengan berbagai ilmu terbaik bagi masa depannya, secara islam.
Betapa besarnya tanggungjawab orang tua yang awalnya adalah seorang anak. Mari
kita siapkan benteng anak kita dengan belajar dari Rasulullah. Karena ranah
minang adalah sanat ilmu bagi saya, ranah
minag kaya akan alim ulama dan penulis," ungkap Hervi
Ghulam.
Kepala
Al Huffazh, Edi Koesmana, SEI, MM enerangkan kepada wartawan, bahwa parenting
ini akan selalu dilaksanakan terjadwa.
"
Kita tidak boleh hanya pandai mendidik anak, tapi kita sebagai orangtua juga
harus menerima pendidikan. Setidaknya sebagai evaluasi diri. Apalagi saat ini
banyak orangtua yang sibuk dengan profesinya, sehingga jarang bersama anak.
Kita harapkan parenting ini akan menghasilkan orangtua yang peduli dengan
pendidikan anaknya, karena sekolah hanyalah wadah pembantu walimurid dalam
mendidik anak, bukan yang pertama tapi selanjutnya," pungkas Edi Kusmana.