Wawancara Kadis Ketapang dengan Pedagang Pasar |
IMPIANNEWS.COM (Payakumbuh)
Mengantisipasi terjadinya kenaikan harga pangan akibat banjir yang menimpa beberapa daerah di Indonesia khususnya pulau jawa, Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Kota Payakumbuh melakukan pemantauan harga pangan ke Pasar Ibuah Kota Payakumbuh pada awal pekan ini.
“Kita sengaja turun ke Pasar Ibuah untuk memantau harga pangan di Kota Payakumbuh, apakah ada pengaruh akibat bencana banjir di Jawa”, ujar petugas pemantau harga pangan Dinas Ketahanan Pangan Kota Payakumbuh Suzie Yuliani.
Dikatakan, dari hasil pantauan harga dilapangan, hanya cabe merah yang mengalami sedikit kenaikan dari sebelumnya yaitu pada minggu lalu Rp.40 ribu/kg dan sekarang naik menjadi Rp.48 ribu/ kg.
“Rata rata harga pangan belum terpengaruh dengan kondisi bencana di Jawa, hanya harga cabe yang sedikit naik sementara harga daging sapi masih tetap bertahan di angka Rp.115 ribu/kg”, beber Suzie.
Ditambahkan, kegiatan pemantauan harga pangan ini penting guna menjamin ketersediaan bahan pangan secara merata di Indonesia.
“Data yang kami dapatkan dilapangan akan dikirim ke propinsi dan diteruskan ke pusat. Ditingkat pusat akan terlihat perbandingan harga komoditi, dan biasanya menjadi pedoman bagi produser bahan pangan untuk mendistribusikan komoditas yang dimilikinya”, terang Suzie.
Ditempat terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Payakumbuh Dt. Wal ‘Asri mengatakan pihaknya akan melakukan pemantauan harga pangan secara rutin setiap minggu.
“Setiap hari senin petugas kami akan turun, dan data yang didapat dilapangan disamping dikirim ke propinsi dan pusat, sesuai arahan bapak Wawako juga akan kami publish ke publik melalui media yang ada, salah satunya videotron yang dikelola oleh Diskominfo, sehingga masyarakat mendapat pedoman harga berbelanja dari data kita”, terang Dt. Wal ‘Asri didampingi Suzie.
Dikatakan, jika dilapangan ditemui adanya kelangkaan bahan pangan atau gejolak harga maka Pemko akan mengambil langkah langkah antisipatif.
“Jika terjadi kelangkaan pangan atau harga melonjak naik seperti harga Ikan Rayo beberapa waktu lalu, maka kita bersama dewan ketahanan pangan akan mengelar pertemuan. Kita cari penyebabnya sekaligus merumuskan tindakan apa yang akan dilakukan untuk menstabilkan harga dan pasokan”, pungkas Wal ‘Asri.(rel/ul)