Awal tahun ini, Pemerintah Kota Payakumbuh mulai menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan untuk meminta dan menjaring aspirasi masyarakat dalam pembangunan Payakumbuh pada tahun 2019 mendatang. Musrenbang tersebut, baru digelar di tingkat kelurahan. Begitu juga di Kecamatan Lamposi Tigo Nagori (Latina), Musrembang sudah digelar sejak sepekan terakhir ini. Selain dihadiri jajaran Pemko, dua anggota DPRD Kota Payakumbuh asal daerah setempat turut mengikuti Musrenbang tersebut.Yaitu, Syafrizal dari Partai Bulan Bintang dan Mawi Etek Arianto dari Partai Gerinda.
Dari 6 kelurahan yang ada, Musrembang sudah di gelar bergantian di 4 kelurahan. Kelurahan Padang Sikabu, Kelurahan Koto Panjang Dalam, Kelurahan Koto Panjang Padang dan Kelurahan Sungai Durian.
“Dua kelurahan yang belum, rencana Musrenbang tuntas pekan ini. Yaitu Kelurahan Parambahan dan Kelurahan Parik Muko Aia,”terang David Bachri Camat Lamposi Tigo Nagori pada Rabu (24/1) sore di Payakumbuh.
Camat muda tersebut mengatakan, untuk Kelurahan Parambahan, digelar Kamis (25/1) pagi di kantor lurah setempat dan Kelurahan Parik Muko Aia digelar pada Jumat (26/1) pagi dengan mengundang tokoh-tokoh masyarakat, pemuda, niniak mamak dan lapisan masyarakat lainnya.
“Semua lapisan masyarakat kita rangkul dalam Musrenbang ini. Usulan pembangunan masyarakat merupakan acuan kedepan terhadap pembangunan di masing-masing kelurahan,”terangnya. Musrenbang tersebut, katanya lagi mengangkat 3 indikator pembangunan daerah. Yaitu bidang fisik infrastruktur sarana dan prasarana. Kedua bidang ekonomi produksi dan bidang sosial budaya.
Dari 4 kelurahan yang sudah melakukan Musrenbang, usulan pembangunan masyarakat masih dominan terhadap infrastruktur. Terutama tentang peningkatan jalan, pembukaan jalan baru, drainase, irigasi, rehab rumah tak layak huni, jamban sehat dan rehab sekolah.
Seperti usulan peningkatan dan pembangunan jalan baru di Kelurahan Koto Panjang Dalam, Sungai Durian, pembangunan Balai Adat Koto Panjang Dalam, Irigasi disejumlah aliran anak sungai Batang Lamposi serta Batang Pulau di Koto Panjang, Sungai Durian dan Padang Sikabu. Kemudian, rehan rumah tak layak huni di masing-masing melurahan serta pembangunan drainase di sepanjang jalan utama di Koto Panjang Padang, Koto Panjang Dalam, Sungai Durian dan Padang Sikabu.
Kemudian bidang ekonomi produksi, masyarakat masih banyak berharap bantuan modal dari pemerintah termasuk pelatihan-pelatihan berwirausaha dalam peningkatan kesejahteraan keluarga di masing-masing kelurahan. Dan terakhir bidang sosial budaya, lebih cendrung bagaimana mempertahankan peran niniak di nagari serta upaya peningkatakan adat nagari kedepannya.
Secara umum, Kecamatan Lamposi Tigo Nagori, merupakan kecamatan termuda dari 5 kecamatan yang ada di Kota Payakumbuh. Meski berumur 9 tahun, tetapi kecamatan tersebut tidak bisa diremehkan apalagi dipandang sebelah mata.
Berkat kepiawaian dua anggota DPRD Kota Payakumbuh asal kecamatan berpenduduk sekitar 11ribu jiwa itu, kini Lamposi terus berbenah. Hampir tiap tahun, gencar dilakukan pembangunan infrastruktur dimasing-masing kelurahan yang ada.
Hampir tiap tahun di Lamposi, proyek pembangunan ada dimana-mana. Jalan, jembatan, gedung, irigrasi, draise. Itu semua, juga tak terlepas dari dukungan bersama lapisan masyarakat dan kekompakan kedua anggota DPRD Kota Payakumbuh asal Lamposi untuk memperjuangkan kampung halaman mereka serta peran Pemko Payakumbuh.(ddg/ul)