impiannews.com, Payakumbuh--Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Rojiuun. Mesjid Baiturrahman Kelurahan Payobasung (Kampung Al Quran-nya Kota Payakumbuh), AMBRUK. Mesjid ini berusia sekitar 100 tahun. Masyarakat setempat menyebutkannya mesjid baru yang dibangun pada tahun 1922 (menurut pengurus Riswandi). Mesjid ini berawal dari Mesjid Usang Syariqatul Ihsan. Mesjid usang ini sebelumnya bernama Mesjid Pitopang Topi Agam.
Kronologis musibah, sebagaimana diceritakan Guru TPQ Mesjid Baiturrahman, Hendri Naldi yang kerap disapa Endi, pada Sabtu sore (27/01/2018). Endi merupakan penyuluh agama honorer sekaligus Ketua LDS Kec. Payakumbuh Timur.
"Ambruknya mesjid sekitar pukul 17.15 WIB ini diduga sementara karena tidak sanggup menahan beban Qubah / konstruksi dan tekstur tonggak bangunan bagian dalam yang masih tonggak lama. Qubah dibangun sekitar tahun 2005-2006, Pak. Sesaat sedang mengajar santri di TPQ, terdengar reruntuhan. Kita langsung lari keluar. Pekarangan mesjid dipenuhi kabut putih debu reruntuhan. Kita sempat ambil fhoto pada pukul 17.28 WIB," terang Endi.
"Secara persis penyebab runtuh kita kurang tau. Kaget sekali saat kami sedang mengajar santri seketika qubah ambruk. Membuat pekarang memutih dengan debu reruntuhan qubah mesjid," imbuhnya
Sementara itu, Pengurus Mesjid Baiturrahman, Riswandi sambil meneteskan air matanya menerangkan, dengan bersusah payah kami membangun mesjid ini.
" Mesjid ini dibangun sekitar tahun 1922 dengan ukuran 24 x 26 meter. Mesjid ini berawal dari Mesjid Usang Syariqatul Ihsan. Mesjid usang ini sebelumnya bernama Mesjid Pitopang Topi Agam. Mesjid kita ini dulunya miliki tonggak awal 4 buah melambangkan Ompek Suku di Payobasung dan akahirnya ditambah menjadi 13 buah dan pengurus melakukan rehab sehingga tonggak berjumlah 27 buah hingga ke teras," ujar Riswandi.
"Mesjid ini dibangun dulu oleh para leluhur kita dengan adukan material kapur dan pasir. Kelihatannya sudah tua dan tak sanggup menahan beban diatasnya. Untuk sementara, shalat kita alihkan ke TPQ. Dan untuk Jum'at akan kita bincangkan bersama tokoh masyarakat," jelas Riswandi sambil menyeka air mata.
Imformasi dari tukang, Deni yang sedang memasang granit dinding bagian belakang arah ke pintu tempat wudu. Menyebut, "tanda akan ambruk terlihat saat granit yang telah terpasang sebelumnya pecah dan krikil mulai berjatuhan dari atas. Kami pun segera keluar. Kami lari keluar. Seketika qubah mesjid ambruk," terang Deni
Imformasi dari imam tetap mesjid, Nur Muhammad, usai shalat Ashar kami kembali ke rumah masing-masing dan anak TPQ langsung mengaji dan
" Tidak ada tanda sehari sebelum runtuh, padahal pada Ahad (21/01/2018) lalu, disini telah dilaksanakan Kegiatan Majlis Ta'lim dan Yasin tingkat Kota Payakumbuh.
Imformasi lain kami dapat dari Zul Hikmah, yang sedang main gambus di belakang SDN 16 Payakumbuh, " Tadi waktu Ashar kami shalat berjemaah disini. Usai shalat saya ketiduran dan terbangun sekitar pukul 17.00. Saya langsung ke lokasi gambus. Seketika sampai di lokasi gambus, kami dapat berita bahwa mesjid ambruk. Kami kaget dan kembali ke mesjid," ungkapnya.
Walikota Payakumbuh yang hadir bersama Sekdako dan didampingi Kabag Kesra, Kepala BPBD, Kabid Diskominfo, Kepala OPD terkait, Camat, Ketua MUI, Ketua LKAAM dan tokoh masyarakat lainnya. Ribuan warga Kota Payakumbuh dan Kab. 50 Kota ikut hadir dan merasakan perasaan pilu. Kesempatan itu, juga dijalankan sumbangan oleh tokoh masyarakat.
"Kita akan gelar rapat luar biasa, besok pagi sekitar pukul 09.00 pagi kita akan laksanakan goro yang melibatkan alat berat. Selain itu kita juga perlu pikirkan pembuangan bahan bongkaran. Kita akan kerahkan tim terpadu, BPBD dan OPD terkait," terang Riza Falepi.
Usai penyerahan bantuan pembangunan Mesjid Al Makmur Ampangan Kelurahan Ampangan Kapolo Koto. Anggota Komisi VIII DPR RI, Jhon Kennedy Aziz bersama Ketua DPRD Kota Payakumbuh yang hadir bersama rombongan Kankemenag tinjau langsung musibah ini.
"Kami sangat prihatin dengan musibah ini, ini adalah hutang kita bersama untuk membangun kembali. Kami harapkan pengurus bersama pemko menyegerakan berkas proposal bantuan. Kalau bisa dalam 2 minggu, segerakanlah. Mohon bantuan pemko dan kankemenag. Dalam kondisi ini, kami baru bisa membantu senilai Rp. 5 juta dari wakaf pribadi kami," Jhon Kennedy serahkan wakaf kepada imam mesjid, Nur Muhammad.
Tampak terlihat hadir dilokasi Pemko Payakumbuh, Kabid Humas Diskominfo, Irwan, Ketua MUI, Mismardi, Ketua LKAAM, W.Dt. Paduko Bosa Marajo, Camat, Linda Keprinaldi, Ketua BWI, Erman Ali dan ribuan warga.ul