Kepala SDN 42 Payakumbuh Fokuskan Peningkatan Jumlah Peserta Didik

IMPIANNEWS.COM (Payakumbuh). 

SDN 42 Payakumbuh yang yang terletak di Jalan Kapt. Tantawi dulunya bernama SDN 15 dan sebelumnya lagi Sekolah Inpres Payakumbuh Timur begitulah sejarah perkembangan yang disebutkan salah seorang tokoh masyarakat Kelurahan Padang Alai Bodi Kec. Payakumbu Timur, Nasril Suri (mantan anggota DPRD Partai PPP). Saat ini, SDN 42 Payakumbuh dikepalai, Yusrizal, S.Pd.

Kondisi alam yang sejuk, karena di kelilingi persawahan yang menghijau merupakan salah satu kondisi yang sangat mendukung PBM di sekolah ini. Selain itu, SDN 42 Payakumbuh yang terletak di pinggiran kota, sekitar 10 KM dari pusat kota Payakumbuh, jauh dari kebisingan kenderaan. Namun terbalik, kondisi ini tidak mendukung jumlah peserta didik di sekolah ini. SDN 42 Payakumbuh saat ini memiliki 83 siswa yang ditampung dalam 6 rombel, dengan siswa kelas I sebanyak 6 orang dan siswa kelas VI sebanyak 10 orang. 

Kondisi inilah yang saat ini menjadi perhatian dan keprihatinan Kepala SDN 42 Payakumbuh, Yusrizal.

Terkait fasilitas pendukung Proses Belajar Mengajar (PBM) sekolah pemerintah ini lumayan lengkap, baik fasilitas fisik maupun fasilitas pendukung seperti komputer/laptop, internet, in fokus, fasilitas olahraga, fasilitas seni, fasilitas agama serta fasilitas kebersihan.

Kepala SDN 42 Payakumbuh, Yusrizal,S.Pd
Saat kita kunjungi di ruang kerjanya, Sabtu pagi (13/01/2018), Kepala SDN 42 Payakumbuh yang sedang melakukan Penilaian Kompetensi Guru (PKG) menerangkan kondisi sekolah sejak kepemimpinannya.

" Kita diamanahi sebagai pimpinan di sekolah ini Maret 2015, bersama majlis guru dan komite kita berusaha membenahi dan melanjutkan pembangunan disini, secara berangsur angsur. Pendidikan karakter yang kita coba terapkan berupa membiasakan apel setiap hari di lapangan. Guru adalah contoh. Kita optimalkan tidak ada guru dan pegawai yang terlambat hadir. Bersama kita ikut apel bersama siswa. Metode dan pendekatan ini sangat ampuh dalam penumbuhan karakter disiplin. Sebelum masuk lokal, kita biasakan berbaris dan berdoa yang dipimpin walikelas. SDN 42 Payakumbuh yang berdiri tahun 1981 dan berakreditasi "B", kita dibantu 1 Guru PAI, Nadrahefi, seorang guru olahraga, Rasda, 5 orang guru kelas dan 1 orang operator. Salah seorang guru kita Jumrida Husni merupakan instruktur kota bidang UKG, " terang Yusrizal, mantan guru SD 07 Lima Kampuang ini.

Gebrakan pertama yang kita lakukan adalah pembinaan karakter guru dan siswa serta tetap berkoordinasi dengan komite dan walimurid. Alhamdulillah, gerakan berani jujur berbuah manis. Dibuktikan dengan tidak maunya siswa kita memetik buah mangga dan matoa milik warga yang ada di luar pekarangan sekolah. Setiap pagi Sabtu, sebelum masuk lokal, kita terapkan penampilan bakat siswa. Walau prestasi sekolah kita saat ini memang belum begitu menonjol, namun kita punya grup sepak bola yang yang lolos Pra Qualifikasi Danone 2018 yang digelar di Kab. 50 Kota saat ini. Bahkan pada tahun 2016, salah seorang anak kita ikut perkuat Indonesia di pertandingan bola tingkat anak-anak di Thailand.

Terkait pembelajaran agama dan keagamaan, bersama majlis guru kita terapkan hafidz al qur'an, shalat berjemaah, shalat dhuha. Dalam mencintai keindahan, kita berikan contoh dengan aksi menyiram bunga dan perawatan taman. Saat ini sekolah kita sudah dipagar sekeliling sehingga peserta didik aman dalam PBM. Kita selalu mohon arahan dari kepala diknas dan jajarannya, study banding melalui KKKS secara bergiliran, berkoordinasi dengan lurah, LPM dan Komite, termasuk pengawas PAI Kankemenag.

"Saat ini kita punya PR besar, yaitu bagaimana kita bisa merekrut peserta didik lebih banyak sehingga standar peserta didik per lokal bisa kita penuhi. Selain melalui rapat dengan tokoh masyarakat, kita juga telah bersosialisasi dengan 3 TK yang ada di sekitar sekolah. Pola menarik siswa dengan membuat kalender dan kita sebarkan, juga telah kita lakukan. Namun kita juga maklum dengan kondisi dan jumlah penduduk. Kita juga tidak bisa pungkiri, saat ini menjamur sekolah swasta yang bisa disebut mulai mengalahkan sekolah negeri. Ya dana mereka kan banyak," jelas panjang Yusrizal.

Tanggapan tokoh masyarakat, Nasril Suri
Nasril Suri, salah seorang tokoh masyarakat yang tinggal tidak jauh dari SDN 42 Payakumbuh menerangkan bahwa dulu sekolah ini menjadi langganan banjir.

" Dulu SD kita ini langganan banjir setiap musim hujan (2014), alhamdulillah dengan ditinggikannya jalan menuju sekolah sekaligus kesadaran masyarakat untuk bersama menjaga kebersihan lingkungan, SD kita sudah terbebas banjir sekarang. Kebersamaan itu sangat penting dalam segala hal. Untuk meningkatkan jumlah peserta didik, kita berharap kepada pemko melalui diknas untuk selalu meningkatkan kompetensi tenaga pengajar. Selain itu juga perlu adanya pemerataan mutu tenaga pengajar. Dengan ditempatkannya guru bermutu dan berkompetensi, kita yakin peserta didik akan meningkat. Kami dari tokoh masyarakat juga sangat bangga, jika sekolah ini tumbuh menjadi sekolah bermutu dan diburu peserta didik," ungkap Nasril Suri.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan melalui Pengawas SD, Nanang yang kita hubungi diselulernya, Sabtu malam (13/01/2018) membenarkan bahwa siswa  SDN 42 Payakumbuh memang standar cukup.

" Kita juga harus pahami, jumlah peserta didik pasti dipengaruhi kondisi jumlah penduduk suatu negeri. Selain itu kita juga harus pahami, berapa jumlah tingkat pendidikan sejenis yang ada di suatu nagari. Untuk merekrut dan meningkatkan jumlah peserta didik, pihak sekolah secara bersama dengan komite, harus sigap dengan berbagai inovasi sebagai magnetik," tukuk Nanang.ul