Menjaga persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan kewajiban atau harga mati bagi setiap warga negara di tanah air ini. Untuk itu diharapkan perlunya pemahaman akan pentingnya merawat kebersamaan demi keutuhan bangsa hingga masa-masa yang akan datang. Sehingga bangsa Indonesia tidak mudah terpecah-belah ataupun diadu domba pihak-pihak yang tidak bertanggung-jawab.
Hal itu disampaikan Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah sewaktu memberikan sambutan dalam kegiatan pengajian akbar Aisyiyah se-Sumatera Barat (Sumbar) di Masjid Raya Sumbar, Minggu (10/12/2017) pagi.
“Kegiatan ini melihatkan persatuan dan kesatuan umat Islam untuk bisa memberikan kebaikan-kebaikan. Terutama sekali untuk membangun kebersamaan yang diketahui dilakukan sekali dalam tiga bulan secara bergiliran di masing-masing daerah di Sumbar,” katanya.
Menurut walikota, pengajian Aisyiyah tersebut sangat penting dan tepat dilakukan mengingat pentingnya meningkatkan pemahaman dalam beragama. Di samping itu, juga sebagai media tempat berkumpul dan bersilaturahmi sesama peserta pengajian. Sehingga terciptalah kebersamaan dan kekompakan sekaligus saling menguatkan beberapa hal.
“Sudah terbukti dalam sejarah, bahwasanya umat Islam memiliki peran yang sangat besar dalam merawat kebersamaan dan persatuan di NKRI ini. Salah satunya dari Organisasi Aisyiyah dan lainnya yang sudah terbukti dari banyak hal,” ungkapnya.
Maka untuk itu menurut Mahyeldi, kepada siapa saja di negara Indonesia ini jangan sampai memiliki sikap atau pemikiran yang salah terhadap umat Islam. Karena silahkan lihat sejarah, bahwasanya memang umat Islam memiliki kontribusi yang besar dalam merawat persatuan dan kesatuan bangsa.
“Alhamdulillah, sampai saat ini NKRI masih terawat. Dan oleh karena itu, bagi seluruh anak bangsa ini memang harus betul-betul memahaminya. Karena kalau kita berbicara perbedaan pasti diantara warga negara ini memiliki berbagai perbedaan. Namun itu semua bukan untuk dipertentangkan tapi harus kita fahami dengan sebaik-baiknya,” tukasnya.
Mahyeldi menontohkan, jangankan di jumlah bangsa yang besar ini, di rumah tangga saja ketika orang tua mempertentangkan perbedaan-perbedaan diantara anak-anaknya pasti akan tercipta kekompakan. Dan itu demikian pula halnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Mari kita perkuat dan perkokoh persatuan dan kesatuan. Ketika ada perbedaan itulah yang harus kita fahami dengan baik,” ujarnya.
Di sisi lain Mahyeldi mengaku sangat mengapresiasi eksistensi pengajian yang dilakukan Aisyiyah se-Sumbar tersebut. Dengan digelar secara bergantian di tiap daerah, masyarakat atau jamaah dari berbagai daerah bisa melihat seputar perkembangan dan pembangunan setiap daerah yang dikunjungi.
"Tentu di samping mengikuti pengajian juga akan ada dialog bersama. Yang di sana juga ada masukan-masukan dan ide-ide untuk pembangunan daerah ke depan. Maka itu kita di Kota Padang sangat terbuka sekali menyambut kegiatan yang diikuti kaum Ibu ini. Kita berharap akan ada sinergi yang lahir, sehingga Padang lebih baik dan maju lagi tentunya. Apalagi sudah ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata sebagai destinasi wisata halal,” tandasnya di hadapan ribuan jamaah tersebut. (dv/fs)