Sebanyak 100 orang peserta ikuti pendampingan e-MIS Pontren di aula serbaguna kankemenag Kota Payakumbuh hari ini, Kamis (21/12). Pendampingan eMIS Pontren ini dihadiri langsung Kepala kankemenag, Asra Faber didampingi leading sector kegiatan Kasi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Sarizal.
Penanggungjawab kegiatan, Safrizal kepada kepala kankemenag dan peserta melaporkan bahwa kegiatan ini terlaksana atas dasar DIPA Pendis Kankemenag.
"Adalah peserta pendampingan eMIS hari ini berasal dari 7 operator dari ponpes, 22 operator dari MDTA dan 71 operator dari TPQ yang tersebar di Payakumbuh. Adapun tujuan dari pendampingan ini adalah para operator yang masih kurang paham untuk menginput data santri ke aplikasi eMIS Pontren. Kegiatan ini juga sebagai tindak lanjut NGOPI bareng yang digelar tadi malam. Untuk tahun 2018, diharapkan semua operator menginput datanya secara kelembagaan. Operator pada kankemenag hanya sebagai fasilisator. Untuk itu, perlu peningkatan sarpras dan kompetensi SDM operator, " ujar Safrizal.
Membuka pendampingan ini, kepala kankemenag menyampaikan terima kasih kepada para guru mengaji yang sealu sabar mendidik anak-anak, walaupun tunjangan yang didapat masih minim.
" Keluhan yang bapak ibu guru mengaji sudah mulai terbaca oleh Wakil Walikota, Erwin Yunaz saat melakukan kunjungan silaturahmi dengan kami tadi. Dalam perbincangan singkat tadi pagi, Wawako berharap adanya pemerataan guru mengaji atau penyuluh agama di setiap TPQ yang ada di Payakumbuh. Supaya tidak ada TPQ yang mati suri," Asra Faber ungkap.
Selain itu, kami juga berharap kepada operator yang hadir dalam kegiatan sore ini, supaya mengisi eMIS pontren secara akurasi bukan lagi asal jadi, atau asal bapak senang. padahal datanya tidak klop. data adalah sumber perencanaan pembangunan kompetensi dan sarpras, termasuk penyusunan kurikulum. Dengan diinputnya data santri dengan aktual dan akurasi, disamping kita telah penuhi syarat, insyaallah bisa menjadi acuan pengambilan kebijakan. Untuk itu, inputlah eMIS pontren kita," harap Asra Faber.
Secara teknis, pendampingan operator eMIS didampingi operator eMIS Pontren Satker kankemenag, Nursalmi Fauziah.
Dibenarkan salah seorang guru TPQ, Djafri Rasyad (57), kami sangat apresiasi dengan pendampingan yang digelar sore ini. Kami hanya pandai mengajar mengaji. Kami tidak pandai komputer, maklumlah di zaman kami masih tulis baca. Insyaallah, kami akan penuhi permintaan kankemenag, semoga keponakan kami bisa membantu, nantinya," ungkap Djafri Rasyad.(ul)