IMPIANNEWS,AGAM
-- Manfaatkan masa Reses, tujuh anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat bergerak menyerap
aspirasi masyarakat ke daerah pemilihan (Dapil) masing-masing. Kali ini
wakil rakyat asal Dapil III meliputi Kabupaten Agam dan Kota Bukittinggi pada
Selasa (12/12/2017), melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Agam khususnya
meninjau dampak kematian banyaknya ikan di Danau Maninjau dan meninjau lokasi
kebakaran di Pasar Grosir Aur Kuning Kota Bukittinggi
Rombongan Reses DPRD Sumbar asal
Dapil III ke Kabupaten Agam yang dipimpin Drs. H. Aristo Munandar dari Fraksi
Partai Golkar ini juga diikuti anggota dewan lainnya, yakni H. Nofrizon, S.sos
(Fraksi Demokrat), Dra. Armiati (Fraksi Hanura), H. Martias Tanjung, S,ag
(Fraksi PPP), H. Murdani, SE, MM (Fraksi Nasdem), Ismunandi Sofyan, SE (Fraksi
Gerindra), dan H. Rafdinal, SH (Fraksi PKS)
Menjelang siang rombongan tiba di
kawasan Danau Maninjau untuk mengetahui lebih jelas terkait masalah kematian
ribuan ikan yang telah menimbulkan kerugian bagi masyarakat nelayan di kawasan
danau Maninjau. Kedatangan rombongan disambut Sekda Agam beserta jajaran
organisasi perangkat daerah (OPD) di aula Hotel Pasir Panjang Permai, Danau
Maninjau.
Aristo Munandar di kesempatan itu
menyampaikan, maksud dan tujuan kedatangan rombongan Reses DPRD Sumbar ke
Kabupaten Agam adalah dalam rangka memanfaatkan masa reses ketiga tahun 2017
untuk menjaring aspirasi yang berkembang di tengah masyarakat.
Dalam rombongan Reses DPRD
Sumbar, sebutnya, juga diikuti beberapa OPD diantaranya dari Dinas PUPR, Dinas
Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Perhubungan, Dinas Pertanian. Kemudian,
beberapa staf setwan dan wartawan.
Ia juga menyebutkan, masa reses
juga diartikan mencari program-program yang bisa dibersamakan sesuai dengan
kewenangan provinsi. Kemudian dari SKPD, program apa yang ada di Kabupaten Agam
memakai angggaran dari provinsi, termasuk bantuan keuangan khusus yang
diusulkan masing-masing anggota DPRD.
Aristo Munandar meminta kepada
Sekda Agam agar segala permasalahan terutama soal banyaknya ikan mati di pingir
Danau Maninjau secepatnya diatasi hingga tuntas, mengingat danau maninjau
merupakan aset penting Kabupaten Agam dan salah satu ikon kabupaten tersebut.
Belum lagi dampak kerugian yg ditimbulkan oleh ribuan ikan yang mati membuat
menurunnya perekonomian masyarakat nelayan, ditambah lagi bau busuk yang
menyengat disekitar lingkungan danau.
Sebagai anggota dewan yang
berasal dapil Kabupaten Agam, beliau menghimbau seluruh perangkat daerah dan
OPD terkait bersinergi memulihkan kondisi lingkungan akibat dampak dari
kematian ribuan ikan.
Di lain pihak Armiati (Fraksi
Hanura) menyampaikan kekecewaannya terkait belum tepatnya penggunaan anggaran
APBD untuk Kabupaten Agam, karna masih minimnya pembangunan infrastruktur,
terlihat dari kondisi daerah yang masih belum banyak berubah, dan masih
tertinggal dari kabupaten tetangga. Armiati juga meminta Bupati dan segenap
perangkat OPD serta Wali Nagari duduk bersama untuk mencari jalan keluar demi
mengatasi segala persoalan di Kabupaten Agam, terutama menyangkut kematian
ribuan ikan di Danau Maninjau yg dampaknya sangat memprihatinkan. Armiati minta
keseriusan pemerintah setempat untuk gigih mencari link di Pemerintahan Pusat
agar bantuan anggaran lancar.
Usai pertemuan dengan Sekda Agam
dan perangkat daerah serta Wali Nagari, rombongan anggota DPRD Sumbar dapil III
mengunjungi kota Bukittinggi. Di Bukittinggi rombongan langsung diterima oleh
Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias serta jajarannya di Ruang Pertemuan
Kantor Walikota Bukittinggi.
Dalam pertemuan ini Walikota
Bukittinggi menceritakan kronologis kejadian tentang kebakaran di Pasar Aur
kuning, di depan anggota dewan Ramlan juga menjelaskan segala tindakan dan
gigihnya pemerintah kota Bukittinggi membantu para pedagang pasar yang tokonya
habis dilalap si jago merah. Ramlan mengklai Segala daya upaya pemerintah
Bukittinggi dalam mengatasi segala persoalan Pasar Aur Kuning diapresiasi oleh
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat maupun pemerintah Pusat, tepatnya saat
Wapres Jusuf Kalla berkunjung ke lokasi kebakaran.
Pertemuan itu juga membahas soal
penggusuran rumah warga disekitar stasiun lama kota Bukittinggi, seperti
diketahui pemerintah Kota Bukittingi berencana mengaktifkan kembali stasiun
kota Bukittingi yang telah lama mati. Puluhan kepala keluarga harus kehilangan
tempat tinggal dan terpaksa mengungsi di tenda darurat akibat rencana
menjalankan kembali aktifitas di stasiun tersebut.
Mengetahui banyaknya keluarga
kehilangan rumah dan mengungsi, anggota DPRD Sumatera Barat beserta rombongan
langsung menuju lokasi untuk meninjau dan korban penggusuran, sebelumnya
anggota dewan juga meninjau lokasi kebakaran di pasar Aur Kuning.
Di Pasar Aur Kuning, anggota
dewan disambut oleh pihak aparat dinas pasar dan dinas perhubungan beserta para
pedagang, di lokasi ini anggota dewan bisa melihat dengan jelas kerusakan pasar
akibat kebakaran yang menghebohkan Sumatera Barat terebut, meninjau
lorong-lorong yang dikelilingi bekas lapak pasar grosir busana itu juga masih
terlihat dinding dan atap yang telah gosong dimakan api. Di lokasi ini
anggota dewan juga mendengar keluh kesah para pedagang dan minta wakil rakyat
benar-benar serius mengawal aspirasi mereka agar ditanggapi pemerintah daerah.
Renovasi cepat pasar Aur Kuning benar-benar sangat diharapkan para pedagang
agar mereka bisa mencari nafkah kembali.
Menjelang pulang usai kunjungi
pasar Aur Kuning, rombongan anggota DPRD Sumatera Barat Dapil Kabupaten Agam
dan Bukittingi ini tak lupa mengunjungi korban penggusuran sekitar
stasiun Kota Bukittinggi. Pemandangan memprihatinkan kembali ditemui, banyaknya
anggota keluarga yang terpaksa tinggal di tenda-tenda darurat yang terpaksa
makan dari masakan di dapur umum serta mengharapkan berbagai bantuan cukup
mengiris hati anggota DPRD Sumbar yang menyaksikannya. Bahkan anggota
Dewan juga menemui fakta bahwa anak-anak dan wanita juga terpaksa tinggal dan
tidur dilantai dua masjid yang berada dekat lokasi penggusuran tersebut.
Di lokasi ini anggota dewan
mendengar langsung curhat dan permintaan warga yang tak ingin kehidupan mereka
terus menderita dan serba kekurangan akibat penggusuran yang dilakukan
pemerintah kota setempat.
Ketua rombongan Dapil III Aristo
Munandar menanggapi keluhan warga dengan menampung segala aspirasi warga, dan
berusaha mencari solusi serta mengawal bantuan dari segala pihak. Dewan akan
berupaya menjadi perpanjangan tangan warga kepada pemerintah agar segala
permasalahan warga cepat terselesaikan.