Walikota Payakumbuh, Riza Falepi dampingi langsung Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno di Malam Puncak pelaksaan Payakumbuh Botuang Festival (PBF) Tahun 2017 yang digelar di Puncak Objek Wisata Ampangan Keluarahan Kapalo Koto Ampangan Kec. Payakumbuh Selatan, Sabtu malam (02/11). Irwan Prayitno yang hadir bersamma Nevi Zuarina dan rombongan protokolan gubernuran tampak didampingi Walikota bersama Henny Yusnita, Ketua Komisi V DPRD Sumbar, Supardi dan Ketua DPRD, YB. Dt. Parmato Alam.
Selain itu juga tampak tampak hadir Kepala UPT. Taman Budaya, Masuari, Kadisparpora Payakumbuh, Elfriza Zaharman, Wakapolres, Edisra, Camat, Doni Prayuda, Pimpinan OPD, insan media, undangan dan ribuan pengunjung.
Walau cuaca gerimis namun tidak mengurangi semangat, rombongan Gubernur bersama Walikota dan DPRD yang duduk di lesehan dan berpayung dengan hasil olahan bambu yang sengaja sudah disiapkan panitia. Termasuk hiburan musik tradisional dan terkadang dipadukan dengan musik kontemporer, namun tidak menghilangkan ciri khas minangkabaunya.
Dalam bincang ringan sambil menikmati kawa daun dan kuliner khas Payakumbuh, kepada Gubernur, Walikota Payakumbuh bercerita tentang kelurahan ini.
" Kelurahan Ampangan merupakan sentra pengrajin olahan bambu di Payakumbuh. Inilah alasan panitia menjadikan lokasi ini sebagai pusat kegiatan. Kelurahan ini merupakan kelurahan yang ramai dan terletak di ketinggian untuk wilayah Payakumbuh. daerah ini berbatas langsung dengan Kab. 50 Kota. Dan kami sangat terharu dengan antusias warga yang hadir di malam puncak PBF," ucap singkat Riza Falepi.
Ditambahkan Ketua DPRD Payakumbuh, YB. Dt Parmato Alam, " kelurahan Ampangan Kenagarian Aur Kuning adalah sentra pengrajin bambu. sangat jarang warga disini yang tidak bisa mengolah bambu. Hasil olahan bambu daerah ini sudah masuki pangsa luar Sumbar. Kita berharap, dengan PBF ini akan lahir ide baru, apalagi selama 2 hari telah dilaksanakan FGD yang dipandu para pengrajin bambu nasional dan internasional," harap YB. Dt. Parmato Alam.
Di lokasi yang sama, Ketua TP PKK Kota Payakumbuh, Henny Yusnita kepada Ketua TP PKK Sumbar menyebutkan, "sejak dilangsungkannya PBF di Payakumbuh, berbagai kuliner telah diciptakan dan ditampilkan anggota PKK dan Bundo Kanduang. Kuliner tersebut telah dinikmati para tamu dan pengunjung. Selain itu, Bundo kanduang juga mengenalkan pakaian adat dan budaya daerah sini kepada pengunjung," sebut Henny.
"Ya, kita bangga dengan Payakumbuh yang kaya akan budaya tradisional, kuliner dan pengrajinnya. Semua itu harus kita jaga, rawat dan lestarikan. Generasi tua juga harus mewariskan hal ini kepada generasi penerus. Jangan sampai hapus dilindas zaman yang sering membuat kita terlena," ujar Nevi Zuarina.
Di Malam puncak PBF tahun 2017 ini, berbagai grup musik dan seni ditampilkan. Seperti grup Minang Pentagong, RRCI, Orchestra, Talago Buni, Taufik Adam, Puisi, Iyut Fitra, Tari dan penampilan Citra Scolastica.
Tak Ketinggalan grup band asuhan Gubernur Irwan Prayitno juga ikut andil di malam puncak ini, termasuk Irwan Prayitno juga memperlihatkan kepada tamu dan pengunjung kebolehannya sebagai dramer dalam memainkan stik. 3 lagu pun ditampilkan grup IP Band malam ini.
Usai tampil, Gubernur Irwan Prayitno dalam sambutannya menyampaikan aprsesiasi dengan masyarakat kota Payakumbuh. Irwan juga sampaikan apresiasi kepada Ketua Komisi V DPRD Sumbar, Supardi yang begitu peduli dengan perkembangan dan petumbuhan seni, budaya dan kreasi yang mempertahan kearifan lokal.
Sebelumnya, sekitar pukul 10.00 siang, berbagai atraksi dan pertunjukan budaya lokal Payakumbuh sudah dipertontonkan kepada pengunjung PBF yang datang dari Sumatera Barat, nasional dan internasional. Karena dalam PBF tahun 2017, sebanyak 16 negara ikut andil serta menghadirkan 100 orang lebih pengamat dan pemerhati kerajinan yang berasal dari bambu.
Tampak dipertontonkan siang itu, pertunjukan silat didalam lumpur di tengah sawah, pacu itik, tradisi lokal, seni budaya lokal lainnya dan ditutup dengan makan bajamba. Para turis mancanegara sangat terpukau dengan pertunjukan siang ini. Termasuk tradisi makan bajamba.ul