Sebanyak 400.000 orang setiap tahunnya berpeluang kerja magang di Jepang. Tersedia 133 jenis pekerjaan reguler bagi 150.000 orang dan 250.000 orang untuk tenaga kesehatan.
Demikian data yang diungkapkan perusahaan Yuko Tesa Mirai selaku 'sending organisation' di Indonesia yang sudah banyak melakukan kerjasama dengan pihak-pihak terkait, diantaranya dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Universitas Negeri Padang, Stikes Ranah Minang, Sikes Syedza dan BLK. Dan kembali menjalin kerjasama untuk pengiriman peserta praktek pelatihan kerja dengan Koperasi Clover di Hotel Mercure, Selasa (12/12/2017).
Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah yang diundang pada acara penandatangan MoU antara Yuko Tesa Mirai dengan Koperasi Clover itu menyampaikan apresiasi karena Yuko Tesa Mirai telah aktif mencarikan peluang kerja di negara Sakura bagi putra-putri di Sumatera Barat, khususnya Kota Padang.
"Artinya, Yuko Tesa Mirai turut mengatasi pengangguran sekaligus mendatangkan devisa ke dalam negeri," kata Mahyeldi.
Namun, bagi peserta magang, Mahyeldi menyampaikan, agar bekerja di luar negeri bukan menjadi tujuan utama tetapi bekerja sambil menimba pengalaman dan kembali ke Indonesia untuk membangun usaha sendiri serta berkontribusi untuk daerahnya.
"Bekerja dan mencari uanglah di luar negeri sambil mencari pengalaman, tetapi pulangnya membangun usaha," kata Walikota.
Sementara itu, pimpinan Yuko Tesa Mirai, Erlin Contesa mengatakan, melalui pengiriman kerja magang dan pelatihan ke Jepang berdampak terhadap peningkatan SDM sehingga memiliki kemampuan mandiri untuk membuat usaha.
"Alhamdulillah, 60 persen peserta pasca magang ke Jepang dengan Yuko Tesa Mirai, sekarang sudah membuka usaha mandiri, sedangkan sisanya melanjutkan pendidikan di Jepang," ungkapnya.
Saat ini, perusahaan ini sudah bekerjasama dengan 14 asosiasi penerima pekerja magang yang ada di Jepang, meliputi wilayah penempatan Fukuoka, Hiroshima, Ibaraki, Hokkaido, Aichi, Gifu, Fukushima, Tokushima, Ehime dan Kagawa.
"Diharapkan kerjasama ini terus meningkat lebih luas sehingga lebih banyak peserta magang yang dapat dikirimkan agar dampaknya dapat memabngun usaha mandiri sekembalinya ke Indonesia," tutup Erlin.(zl/du))