IMPIANNEWS.COM (Padang).
Program penanggulangan dan pencegahan HIV/AIDS di Kota Padang perlu dilakukan secara komprehensif dan lebih masiv. Pasalnya, penyakit menular dan mematikan ini tetap menjadi momok yang menakutkan.
"Seluruh komponen masyarakat perlu bersama-sama bergerak menanggulangi dan mencegah semua permasalahan terkait HIV/AIDS," kata Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah pada Hari AIDS Sedunia (HAS) 2017 di Muaro Lasak, Pantai Padang, Sabtu (2/12/2017).
Menurut Mahyeldi, berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Padang, jumlah penemuan kasus HIV baru sampai bulan September 2017 mencapai 294 kasus dan AIDS sebanyak 65 kasus.
"Jumlah itu jelas mengkhawatirkan kita," ujarnya.
Walikota menghimbau agar masyarakat yang melakukan perilaku beresiko dengan kesadaran sendiri memeriksakan diri ke Puskesmas untuk konseling dan tes.
"Mengingat persepsi masyarakat terhadap penyakit menular HIV/AIDS ini, banyak yang enggan memeriksakan diri," katanya.
Ia menyebut, Kota Padang adalah ibukota provinsi dan pintu masuk orang dari kota lain bahkan mancanegara ke provinsi Sumatera Barat.
"Hal ini menempatkan Kota Padang untuk lebih serius untuk pencegahan dan penanggulangan," kata Mahyeldi.
Adapun peringatan Hari AIDS Sedunia, menurut walikota yang juga mubaligh ini adalah untuk menumbuhkan kesadaran terhadap penyebaran AIDS. Ini disebabkan oleh penularan HIV yang meluas sejak 1988.
"Sejak itu, pemerintah, organisasi internasional, dan Lembaga Sosial Masyarakat di seluruh dunia memperingatinya sekaligus melaksanakan program penanggulangan HIV/AIDS," kata Mahyeldi.
HAS 2017 ini mengambil tema "Saya Berani, Saya Sehat". Ini dimaknai dengan kesadaran individu pelaku berperilaku beresiko HIV/AIDS untuk mau memeriksakan diri.(du/yz)