Ribuan pesilat mengikuti Festival Silat Galanggang Siliah Baganti (GSB) VIII Tanah Datar yang digelar di nagari Batipuah Baruah kecamatan Batipuh selama dua hari,18 s/d 20 Desember 2017.
“Pelaksanaan GSB kedelapan kali ini cukup meriah bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dan jumlah pesertanya selalu meningkat,” kata Wakil Bupati Tanah Datar Zuldafri Darma saat membuka GSB VIII di Lapangan Balai Gadang Batipuh, Senin (18/12/2017).
Wabup menyebut masyarakat Tanah Datar terus mengembangkan tradisi budaya dan olahraga pencak silat dengan terus melaksanakan Festival Silat GSB.
“Festival silat tradisional ini perlu terus kita kembangkan dan lestarikan demi menjaga adat budaya masyarakat Minangkabau,” kata Wabup yang juga Ketua IPSI Tanah Datar.
Wabup menyebut festival GSB itu menjadi ajang pembinaan bagi generasi muda dalam melestarikan seni dan budaya tradisional di samping dapat melahirkan pesilat berbakat yang mampu mengangkat nama daerah di tingkat nasional bahkan internasional.
Wabup mengharapkan para Pesilat senior (tuo-tuo silek) yang ada di daerah itu dapat saling bekerjasama memajukan silat tradisional sehingga mampu meraih prestasi yang membanggakan.
Sementara itu, Ketua Pengurus Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Sumbar Fauzi Bahar mengharapkan mari kita satukan tekad untuk memajukan silat tradisional yang ada di kecamatan sampai ke nagari.
Tanah Datar merupakan gudang pesilat, dan telah mengharumkan nama Sumatera Barat di kancah nasional bahkan internasional, kata Fauzi Bahar.
“Dalam silat tidak mengenal istilah lawan, yang ada cuma kawan sehingga nantinya kalau ini terus kita lestarikan maka dapat memupuk rasa persaudaraan di tengah masyarakat dan kalangan generasi muda,” katanya.
Ketua Panitia GSB VIII Afrizal mengatakan GSB bertujuan untuk membangkitkan kembali budaya tradisional dan sebagai sarana pembinaan kelompok-kelompok silat yang ada di Tanah Datar.
BACA JUGA PBB Sulsel Gelar Rapat Bahas Verifikasi Partai dan Pilkada 2018
“Untuk itu dengan adanya pelaksanaan GSB ini diharapkan mampu menarik para pecinta silat baik dari nusantara maupun mancanegara yang berminat dengan aliran silat yang berasal dari Luhak Nan Tuo,” katanya.
Pada GSB kali ini peserta sangat meningkat dibandingkan tahun lalu, di mana tahun lalu delapan ratusan pesilat dan tahun ini ribuan pesilat sudah siap untuk bertanding yang berasal dari 14 kecamatan di Tanah Datar, ungkapnya.
Afrizal mengharapkan Pemkab melalui pemerintahan camat dan nagari dapat memberikan perhatian lebih kepada perkembangan silat tradisional yang ada di kecamatan dan nagari sehingga silat sebagai warisan leluhur dapat terus terjaga dengan baik, pungkasnya.
Turut hadir Asisten I Mukhlis, Kepala OPD, Camat, Walinagari, dan Tuo silek se Tanah Datar. (Hms).