Kepala Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Kota Padang, Edi Hasymi mengatakan, beberapa kawasan di Padang berpotensi sebagai rawan bencana. Bencana itu terbagi dalam dua kategori yakni banjir dan longsor.
Seperti diketahui, hampir di tiap 11 kecamatan memiliki titik rawan dari bencana tersebut. Hal itu berdasarkan geografis dan pemetaan yang selama ini sering terjadi, sehingga perlu menjadi perhatian khusus terkait kewaspadaan dini sekaligus upaya perlindungan bagi warga yang bermukim di titik rawan bencana tersebut.
“Daerah rawan longsor biasanya terjadi di kaki bukit atau pun jalan-jalan raya yang menghubungkan Kota Padang dengan kabupaten dan kota lain di Sumbar. Seperti dikawasan Teluk Nibung, Kecamatan Lubuk Begalung, daerah itu sering terjadi longsor. Kemudian juga di Seberang Palinggam, kaki bukit Gunung Padang, daerah Mata Air dan lainnya," kata Edi Hasymi saat Jumpa pers di Media Center Pemko Padang, Rabu (13/12/2017).
Untuk mengurangi resiko bencana, kata Edi, pihaknya sudah melakukan sosialisasi terhadap masyarakat yang tinggal daerah itu. Selain terus memonitor, ia meminta agar masyarakat sekitar bisa lebih waspada jika hujan mulai melanda. Mulai dari siaga dan berjaga saat hujan.
"Selain itu, kita juga sudah memasang baliho atau spanduk yang dipasang didaerah potensi bencana tersebut," katanya.
Di samping itu, tambahnya lagi, bagi warga yang berada di daerah rawan longsor mesti siaga ketika hujan lebat lebih dari dua jam.
“Jadi sewaktu hujan kita bukan malah tidur enak, nah ini masalahnya. Tapi yang harus kita lakukan yaitu membawa seluruh anggota keluarga untuk pergi ke tempat yang lebih aman,” imbaunya.
Lebih lanjut Edi menyebutkan, pihaknya selalu siaga 24 jam yang hal itu juga dibantu para relawan yang ada di masing-masing kelurahan.
“Kita memiliki relawan-relawan yang ada di kelurahan-kelurahan untuk memberikan info terkini kepada Pusdalops BPBD yang siap siaga 24 jam. Sebagaimana seperti biasa, apabila terjadi hujan dengan curah yang cukup tinggi dan tidak berhenti lebih dari satu jam, maka semuanya akan saling menginformasikan. Sehingga informasi cepat tersebar dan BPBD langsung menyikapi dengan cepat demi menghindari dampaknya korban,” tutup Edi dalam jumpa pers yang dipandu moderator Kabid KSP Dinas Kominfo Swesti Fanloni itu. (dv)