Bersama Tokoh Masyarakat, Pemko Payakumbuh Bertekad Tekan Angka Tumbuh Kembang HIV / AIDS

IMPIANNEWS.COM (Payakumbuh).

 Maraknya penyakit Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) yang disebabkan oleh virus Human Immunodeficiency Virus (HIV) dewasa ini menjadi momok yang menakutkan bagi semua pihak. Apalagi, Payakumbuh menjadi daerah yang rawan di Sumatera Barat terjangkit virus mematikan ini. Untuk itu, melalui bagian kesra, pemerintah kota Payakumbuh menggelar diskusi/audiensi penanggulangan HIV/AIDS di Aula Balai Inseminasi Buatan (BIB)  Tuah Sakato Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Barat, Sawah Padang, Senin (3/12).

Walikota yang diwakili Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Amriul dihadapan ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI)  kota Payakumbuh, Mismardi, Penyelenggara Syariah Kantor Kementrian Agama, Kanafi, kepala bagian Kesra, Ipendi, narasumber dan para peserta menyampaikan harapan yang besar dari dialog yang dilaksanakan tersebut.

"Kepada seluruh peserta kita berharap dapat berkontribusi sesuai dengan peranannya masing-masing dalam penanggulangan HIV/AIDS di Payakumbuh, " harap Walikota.

"Mari bersama kita carikan solusi untuk masalah ini, terlebih Payakumbuh menjadi daerah yang rawan di Sumatera Barat terjangkit penyakit ini, " imbuh Walikota.

Walikota menyebut, bahwa penyakit HIV/AIDS sudah menjadi penyakit umum yang menjangkiti masyarakat Indonesia. Semua pihak dapat terindikasi, tidak pandang bulu, baik muda maupun tua.

Narasumber dalam kegiatan tersebut terdiri dari ketua MUI Sumatera Barat, Gusrizal Gazahar, Polres Payakumbuh, Epi Piliang, Kepala Dinas Kesehatan, Elzadaswarman dan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), AKBP Firdaus.

"Peserta dalam dialog/audiensi ini sebanyak 155 orang dari berbagai unsur, diantaranya dari organisasi perangkat daerah (OPD)  terkait yaitu dinas pendidikan, sosial dan satpol PP. Kemudian dari kementrian agama, kepala SLTP dan SLTA se-kota Payakumbuh, pengurus LKAAM kota dan kecamatan, MUI kota dan kecamatan, Bundo Kanduang kota dan nagari, kepala kantor urusan agama (KUA), Penyuluh Agama, Ketua kerapatan adat nagari (KAN), lembaga swadaya masyarakat (LSM), badan eksekutif mahasiswa (BEM), organisasi islam dan ulama di kota Payakumbuh, " lapor Ipendi.ul