Semangat spiritual yang ditunjukkan Badan Eksekutif Mahasiswa - Keluarga Mahasiswa (BEM-KM) Universitas Andalas (Unand) "diacungi jempol" oleh Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah. Selain turun ke masyarakat dalam kegiatan-kegiatan keagamaan, BEM KM Unand yang dipimpin Presiden Nurul Fikri juga berinisiatif membumikan Asmaul Husna melalui pemasangan plang bertuliskan sifat - sifat Allah sepanjang jalan dari Simpang Pasar Baru Pauh hingga ke kampus.
Selasa (19/12/2017) petang, Walikota Mahyeldi me-launching pemasangan plang Asmaul Husna tersebut, sekaligus memancangkan secara simbolis di Kecamatan Pauh. Turut hadir pada pemasangan plang Asmaul Husna itu, Wakil Rektor III Unand Prof. Dr. Ir. Hermansyah, Camat Pauh Yefri, para lurah dan tokoh masyarakat setempat.
Walikota mengatakan, inisiatif pemasangan plang Asmaul Husna oleh BEM Unand adalah suatu yang patut diapresiasi. "Ini patut diapresiasi dan agar menjadi contoh bagi mahasiswa lainnya untuk lebih banyak berbuat untuk masyarakat," katanya.
Menurut Mahyeldi, pembelajaran dan pendidikan bukan saja di bangku kuliah, tetapi ketika terjun ke masyarakat dan berhadapan dengan berbagai tantangan di lapangan sosial justru lebih mendewasakan. Berapa banyak tokoh-tokoh besar yang lahir karena ditempa dalam berbagai pengalaman hidup, itu bukan di kampung halaman sendiri, sebut saja M. Natsir, Muhamad Yamin, Agus Salim bahkan Muhammad Hatta.
"Ketika mahsasiswa terjun ke masyarakat banyak pembelajaran dan pengalaman yang justru tidak didapatkan di kampus. Dari sini mereka akan lebih dewasa dan mampu mengembangkan diri untuk memimpin," ujar Mahyeldi.
Ungkapan senada disampaikan WR III Hermansyah, pihak kampus mendorong mahasiswa dimotori BEM KM untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pengabdian masyarakat. Bisa dalam bidang sosial dan budaya atau di bidang keagamaan termasuk seperti yang dilaksankan hari ini.
"Kampus mendorong siswa untuk melaksanakan kegiatan masyarakat. Baik kegiatan sosial, budaya maupun keagamaan," ungkap Profesor.
Presdien BEM Nurul Fikri pada kesempatan ini menuturkan pengalamannya bersama rekan-rekan sehingga tercetus gagasan untuk membuat plang Asmaul Husna. Gagasan memasang plang Asmaul Husna muncul karena melihat kecenderungan religius masyarakat Pauh. Lalu timbul pula keinginan dari mahasiswa itu agar nilai religius itu semakin hidup. Salah satunya dengan membuat plang bertuliskan sifat-sifat Allah di sepanjang jalan Muh. Hatta yang selalu dilintasi masyarakat dan mahasiswa.
"Dengan bersemangat bersama gagasan itu kami wujudkan. Walaupun dengan dana sepuluh juta dan akhirnya kami harus terhutang sebesar lima juta karena kurangnya dana yang ada," tutur Nurul Fikri.(du)