Bentuk perhatian cukup besar ditunjukkan Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo kepada seluruh kafilah yang sedang berlomba pada Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-37 Tingkat Sumatera Barat di Pariaman. Di saat sedang berlomba, Walikota Padang datang membawa semangat kepada seluruh kafilah.
Kamis (9/11), Walikota Padang datang ke pemondokan kafilah Kota Padang sekitar pukul 17.00 Wib. Kedatangan Walikota Padang disambut Kabag Kesra Jamilus, serta seluruh kafilah dan official di pemondokan tersebut. Tampak juga Kapolres Padang Kombes Chairul Aziz serta Kabag Humas Setdako Padang Imral Fauzi.
Begitu tiba, Walikota Padang bercengkerama bersama seluruh kafilah. Dengan rasa penuh kebapakan, Walikota Padang memberi suntikan motivasi kepada seluruh kafilah. Seluruh yang hadir nampak serius mendengarkan.
Kafilah Kota Padang yang sudah lima hari berada di pemondokan yang terletak di Kampung Pondok, Pariaman itu nampak senang melihat kedatangan Walikota Padang. Semuanya tak ingin melewatkan momen tersebut dengan ikut bercengkerama bersama Walikota Padang.
Saat itu juga Walikota memberikan bingkisan kepada seluruh kafilah sebagai penambah semangat bertanding. Bingkisan tersebut diterima Kabag Kesra, Jamilus. Kapolres pun tak mau ketinggalan, menyerahkan bingkisan serupa kepada kafilah.
Karena sedang berpuasa, sambil menunggu bedug maghrib, Walikota Padang terus menyerap informasi tentang MTQ dari kafilah. Bahkan Mahyeldi juga sempat menanyakan kondisi kafilah setelah selama lima hari berada di Pariaman.
Begitu waktu maghrib tiba, Walikota Padang dan lainnya melaksanakan salat dan berbuka bersama. Saat salat di masjid di dekat pemondokan, Walikota Padang bertemu Walikota Pariaman. Keduanya berbincang hangat.
Selama pelaksanaan MTQ berlangsung sudah cukup banyak OPD di lingkup Pemko Padang yang datang ke pemondokan memberi semangat. Bahkan pada Kamis pagi, Wakil Walikota Padang, Emzalmi juga datang ke pemondokan.
Sementara itu, jumlah Qori dan Qoriah Kota Padang yang melenggang ke final jadi berkurang. Awalnya berjumlah 32 orang menciut menjadi 31 orang.
"Iya, awalnya 32 orang berkurang menjadi 31 orang," tegas Jamilus.
Dalam hitung-hitungan Kota Padang, Qori dan Qoriah yang ke final sebanyak 32 orang. Akan tetapi juri memutuskan tidak memberi nilai kepada Qori dan Qoriah yang mengikuti cabang Kaligrafi Kontemporer.
"Untuk cabang ini tidak dinilai. Karena cabang ini hanya eksebisi," sebut Jamilus.(ch)