Regina Putri kerap disapa Regi, siswi kelas XII SMAN 1 Payakumbuh yang berasal dari Balai Botuang ikut andil pada hari kedua pelaksanaan iven nasional yang pertama kali digelar di Kota Batiah ini, itulah iven Payakumbuh Botuang Festival. Regi bersama peragawan dan peragawati tampak melenggak lenggok di fashion show berbahan olahan bambu.
Pelaksanaan Payakumbuh Botuang Festival (PBF) tahun 2017 hari kedua dipusatkan di pelataran parkir lapangan Pacu Kuda Kubu Gadang Kota Payakumbuh, Senin (27/11) diisi dengan berbagai pertunjukan hasil olahan botuang (bambu – red) disertai berbagai pertunjukan lainnya.
Hasil kreasi olahan bambu yang dirancang Tim Kreatif PBF, yang dikelola Ijot Goblin Cs diwujudkan dalam bentuk ornamen dan pernak pernik kostum yang terbuat dari botuang.
Seperti yang dipakai Regina Putri, anak pertama dari pasangan wiraswasta Andi Asman dan Desmita ini tampak menyenamkan topi bulat, sesamping (kodek-red) yang dibuat dari olahan bambu. Di tangan kanan putri Balai Botuang ini juga dipegang sebuah tempat induk ayam bertelur (sangkak). Semua kostum tersebut telah dikreasikan sedemikian rupa, sehingga bernilai finansial. Pertunjukan kostum yang merupakan kreasi olahan bambu dipadati pengunjung, termasuk orangtua Regina.
Menurut ayah Regi, Andi Asman, kami sangat mendukung semua minat dan bakat anak, sebagai tidak bertentangan dengan norma. PBF ini adalah salah satu wadah penyalurannya. Semoga iven ini mempunyai dampak terhadap kemajuan Payakumbuh, ” ujar Andi didampingi istrinya Desmita.
Ketua KONI, Yusra Maiza, juga sangat setuju dengan harapan orangtua Regi.
” Secara bersama kita akan terus melahirkan inovasi dan konsep positif demi memancing minat dan bakat, khususnya pemuda sebagai penerus. Dan kami yakin, Pemko Payakumbuh siap menfasilitasi keseriusan minat dan bakat tersebut, ” sebut Yusra Maiza.
PBF hari kedua ini juga diwarnai dengan penampilan musik perkusi dan pertunjukan benda artistik lainnya. Termasuk penyaluran hobi skate board yang diwadahi dalam street festival PBF 2017.ul