Berdasarkan fakta yang ada, saat ini banyak guru PNS yang mengalami stagnan dalam proses kenaikan pangkat, terutama golongan IV.a. Untuk Kota Payakumbuh, ada sekitar 470 orang guru PNS dari jenjang TK, SD dan SMP yang berada di golongan IV.a. Permasalahan yang ditemui dalam proses kenaikan pangkat Guru PNS, disebabkan masih minimnya kemampuan guru dalam membuat karya tulis ilmiah (KTI). KTI adalah salah satu persyaratan untuk kenaikan pangkat guru, terutama dari golongan lll.b dan lll.c, dan seterusnya adalah penulisan artikel, dan golongan IV.a. ke IV.b dan seterusnya adalah Penelitian Tindakan Kelas.
Menyikapi hal tersebut, Dinas Pendididkan Kota Payakumbuh melalui Bidang Pedidik danTenaga Kependidikan, meggelar acara "Seminar Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah" selama 2 hari ( 07 s/d 08 November 2017) bertempat di Aula balai Diklat Dinas Peternakan Provinsi Sumatra Barat, Jalan Pahlawan Kelurahan Ibuh, Kota Payakumbuh.
Kegiatan seminar Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini diikuti oleh 35 orang guru,Kepala Sekolah, pengawas untuk tingkat TK,SD dan SLTP di jajaran Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh.
Kasi PTK, Nelfia Anedri, menyebutkan bahwa kegiatan seminar PTK yang dilaksanakan pertama kali ini dibiayai DPA Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi guru.
Sementara itu Ketua Pelaksana, Kasi PTK Paudni, Efriyanti Harefa mengharapkan seminar ini akan menjadi solusi bagi guru untuk mengatasi persoalan kenaikan pangkat bagi guru, khususnya guru yang berada di pangkat VI.a.
"Dalam seminar PTK ini, kita menghadirkan penguji Khairani, Dosen FIS UNP bersama Kabid PTK, H. Dasril. Untuk kontributor internal sekaligus pembimbing kita percayakan kepada Aini dan H. Gusrizal, serta tim kontributor Eksernal, Amelia Silviani dari UNP," lapor Efriyanti.
Penanggungjawab sekaligus Kabid PTK, Dasril saat membuka kegiatan, Selasa (07/11) menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan lanjutan dari bimbingan PTK yang sudah digelar sejak Bulan Agustus lalu. Kegiatan ini dilanjutkan dengan PTK, saat ini merupakan proses pelaporan dari kegiatan tersebut.
Lebih lanjut, Dasri menyampaikan, kegiatan ini merupakan peningkatan kompetensi guru sekaligus menjawab pertanyaan anggota DPRD Kota Payakumbuh yang menyorot banyaknya guru yang tidak bisa naik pangkat.
"Diharapkan dengan seminar ini, nantinya guru dapat melahirkan sebuah KTI sebagai syarat kenaikan pangkat ke VI.b. Selama proses seminar, peserta mendapat saran dan masukkan untuk menyempurnakan hasil PTK yang diseminarkan untuk ditindaklanjuti. Lebih lanjut PTK yang sudah disempurnakan dikembangkan menjadi artikel.Dan penguji mengusulkan sebanyak 15 artikel untuk direkomendasikan masuk jurnal berskala nasional," terangnya.
Setelah kegiatan ini dibuka secara resmi dilanjutkan dengan pengujian hasil PTK yang dilaksanakan oleh 35 guru dengan pelaksanan espose didepan penguji dan kontributor. Esposes dan presentasi hasil PTK ditayangkan dengan media Infocus yang sudah disiapkan penyelenggara.
Disela espose, Kasubbag Umum dan Kepegawaian, yang sekaligus sebagai Tim Angka Kredit Diknas, Rina Susanti menjelaskan, sebagaian guru kita sering terkendala di KTI, baik artikel maupun PTK.
"Dengan kegiatan ini akan dilahirkan Laporan PTK dan penulisan artikel untuk diupload ke jurnal berskala nasional, guna meraih angka kredit yang diakui. Sehingga kedepan, jumlah guru yang akan diusulkan KP VI.a ke VI.b, dapat meningkat," Rina jelaskan.
Sementara ditempat terpisah, hari kedua pelaksanan seminar, Rabu (08/11), Kepala Diknas, AH. Agustion menerangkan, bahwa seminar ini merupakan realisasi program yang dirancang Bidang PTK untuk tahun 2017.
" Setiap tahun kita sengaja memprogramkan peningkatan mutu tenaga pendidik dan kependidikan yang tertuang dalam Renstra. Dan kami akui belum semua program dapat terakomodir disebabkan keterbatasan dana. Kedepan kita akan upayakan pelaksanaan seminar ini melalui pemberdayaan pembimbing yang ada da;am skala kelompok kecil. kami harapkan Bidang PTK bersama pengawas berperan aktif untuk mengkoordinir, membimbing dan memotivasi kelompok-kelompok ini, supaya dapat melahirkan PTK yang berkualitas. PTK yang bermanfaat bagi tenaga pendidik itu sendiri dan bernilai positif bagi peningkatan nilai peserta didik," tukuk Agustion.(ul)