Ketua Dewan Pengurus Daerah Lembaga Seni Qasidah Indonesia (DPD LASQI) Kota Padang Harneli Bahar menyebut menjadi tuan rumah Festival Seni Qasidah Berskala Besar Tingkat Nasional ke-22 membawa keuntungan bukan saja Kota Padang tetapi juga daerah lain di Provinsi Sumatera Barat. Semua pihak harus dapat melihat dampak positifnya terhadap pedagang kecil, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), rumah makan serta promosi pariwisata.
“Kita melihat kegiatan ini membawa keuntungan bukan saja bagi Kota Padang tapi juga daerah lain di Sumbar,” kata Harneli saat ditemui di lokasi Lomba Fashion Show salah satu cabang Festival Seni Qasidah yang bertempat di Gedung Rohana Kudus GOR H. agus Salim, Senin (20/11/2017).
Menurut Harneli yang juga istri Walikota Mahyeldi Ansharullah ini, hampir 1.700 peserta belum termasuk pendamping mereka berkunjung ke beberapa daerah di Sumatera Barat. Dengan sendirinya daerah ini terpromosikan melalui para peserta yang datang dari 32 provinsi tersebut.
Selain itu, dikatakan Harneli, dengan adanya event besar ini juga mendorong percepatan perbaikan infrastruktur karena pemerintah kota menginginkan kesiapan dalam menyelenggarakan acara-acara besar. “Kadang-kadang infrastruktur yang kurang terperhatikan cepat dibenahi menjelang event besar,” ujarnya.
Lebih lanjut ibu rumah tangga yang disapa Umi ini menandaskan, banyak keuntungan yang didapatkan daerah selaku tuan rumah Festival Seni Qasidah nasional ini. Bukan saja dari aspek ekonomi akan tetapi dalam hal pengembangan seni budaya yang islami semakin memperkuat falsafah “Adat Basandi Syara, Sayarak Basandi Kitabullah” (ABS-SBK). Ini pun sejalan dengan program Kota Padang dalam pengembangan dan pembinaan keagamaan menuju Padang yang religius.
“Pengembangan seni qasidah yang sarat dengan pesan-pesan islami merupakan dakwah yang sejalan dengan ABS-SBK dan program yang dijalankan Pemko Padang,” ulasnya.
Ia mengajak warga dan semua stakeholder bersyukur digelarnya kegiatan akbar yang dipercayakan ke Kota Padang sebagai tuan rumah. Menurutnya, kota Padang dipandang pantas menyelenggarakan acara-acara berskala nasional dan internasional. Meskipun anggaran yang dikeluarkan pemerintah daerah untuk itu terbilang besar, tetapi dampaknya jauh lebih besar pada aspek yang lain.
“Kita bersyukur Padang dipercaya selaku tuan rumah. Selama 21 kali penyelenggaraan Festival Seni Qasidah nasional adalah pemerintah provinsi. Tetapi, Kota Padang berani menjadi tuan rumah,” kata Umi.
Dalam penyelenggaraan perdana, menurutnya lagi, tentu banyak hal yang perlu di evaluasi. Terdapat kekurangan-keurangan merupakan hal yang dijadikan evaluasi dalam penyelenggaraan event serupa atau kegiatan berskala nasional lainnya.
“Seperti sering disampaikan kepada publik, jika terdapat kekurangan agar disampaikan langsung ke panitia atau Pemko Padang. Sebaliknya yang baik-baik diharapkan disampaikan pula kepada yang lain,” tukuknya.
Lomba Fashion Show
Terkait Lomba Fashion Show busana muslim yang sempat disaksikan Harneli Bahar dinilai tingginya antusias peserta menunjukkan semakin berkembangnya selera kaum wanita terhadap mode yang kekinian.
Lomba fashion show muslim ini diikuti oleh peserta dari sepuluh provinsi termasuk dari utusan provinsi Sumatera Barat.
“Peserta cukup antusias, warga juga terlihat bersemangat menyaksikan,” tutupnya.(du/yz)