IMPIANNEWS.COM (Padang).
Semakin banyak komunitas masyarakat di Kota Padang yang peduli kebersihan pantai. Seperti yang dilakukan sebanyak 400 guru yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Inggris Kota Padang yang mengadakan aksi membersihkan Pantai Muaro Lasak, Selasa. (19/9/2017).
Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah mengapresiasi aksi yang dilakukan para guru Bahasa Inggris tersebut. Ia menilai ini sebagai bentuk kepedulian yang tumbuh di masyarakat, baik indivifual maupun komunitas.
"Peduli kebersihan pantai adalah bentuk kesadaran yang tumbuh dalam masyarakat karena Padang sudah menjadi tujuan wisata," kata Mahyeldi yang turut bergabung dengan para guru tersebut.
Mahyeldi juga menyebut, timbulan sampah di pantai berhubungan dengan kebiasaan masyarakat terhadap kebersihan. Bila kebiasaan membuang sampah ke sungai masih ada, tentu sampahnya hanyut ke muara dan menimbulkan tumpukan sampah di pantai.
"Alhamdulillah, kebiasaan buruk warga yang membuang sampah ke sungai sudah berkurang. Terbukti, sampah yang hanyut ke muara dan sampai di pantai pada waktu hujan lebih banyak sampah organik yang kemungkinan dihanyutkan banjir," ungkap Walikota.
Sementara itu, Syafri Atmi selaku koordinator dalam aksi ini mengatakan, para guru mendukung Pemko Padang dalam program pengembangan pariwisata dan menggalakkan kebersihan. Selain itu juga sebagai upaya mendorong kesadaran masyarakat.
"Kami mendukung program pariwisata dan mendukung budaya bersih yang dicanangkan Walikota," ucapnya.(tf/du/yz)
Semakin banyak komunitas masyarakat di Kota Padang yang peduli kebersihan pantai. Seperti yang dilakukan sebanyak 400 guru yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Inggris Kota Padang yang mengadakan aksi membersihkan Pantai Muaro Lasak, Selasa. (19/9/2017).
Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah mengapresiasi aksi yang dilakukan para guru Bahasa Inggris tersebut. Ia menilai ini sebagai bentuk kepedulian yang tumbuh di masyarakat, baik indivifual maupun komunitas.
"Peduli kebersihan pantai adalah bentuk kesadaran yang tumbuh dalam masyarakat karena Padang sudah menjadi tujuan wisata," kata Mahyeldi yang turut bergabung dengan para guru tersebut.
Mahyeldi juga menyebut, timbulan sampah di pantai berhubungan dengan kebiasaan masyarakat terhadap kebersihan. Bila kebiasaan membuang sampah ke sungai masih ada, tentu sampahnya hanyut ke muara dan menimbulkan tumpukan sampah di pantai.
"Alhamdulillah, kebiasaan buruk warga yang membuang sampah ke sungai sudah berkurang. Terbukti, sampah yang hanyut ke muara dan sampai di pantai pada waktu hujan lebih banyak sampah organik yang kemungkinan dihanyutkan banjir," ungkap Walikota.
Sementara itu, Syafri Atmi selaku koordinator dalam aksi ini mengatakan, para guru mendukung Pemko Padang dalam program pengembangan pariwisata dan menggalakkan kebersihan. Selain itu juga sebagai upaya mendorong kesadaran masyarakat.
"Kami mendukung program pariwisata dan mendukung budaya bersih yang dicanangkan Walikota," ucapnya.(tf/du/yz)
