Seorang pemuda bernama Randa 25 tahun asal Pangkalan, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar) ditemukan tewas bersimbah darah di kamar mandi.
Peristiwa inipun membuat gempar masyarakat Banuaran Nagari XX, Kelurahan Banuaran, Kecamatan Lubuk Begalung, Padang, Selasa 5 September 2017 pagi.
Randa ditemukan dalam kondisi leher yang digorok. Bukan itu saja, sebilah pisau juga ditemukan disekitar lokasi tewasnya pemuda ini. Diketahui, Korban yang tinggal di rumah majikannya, Syafrianto bersama ketiga temannya, Iwan, Edo dan Indra.
Sebelum tewasa, ternyata saat ditemukan korban dalam kondisi kritis dan meregang nyawa diatas becak motor saat dilarikan ke RST Ganting. Polisi belum bisa menyimpulkan penyebab kematian pemuda yang sehari-hari menjual Fried Chicken emperan ini.
Menurut informasi di lokasi kejadian, korban pertama kali ditemukan Lisa, Istri Syafrianto sekitar pukul 07.00 WIB. Saat itu, pemuda yang sehari-sehari menjual Fried Chicken emperan ini sudah tergolek di kamar mandi dengan leher sudah tergorok. Sontak dirinya langsung berteriak minta tolong.
Teriakan ini membuat seisi rumah heboh dan langsung ke kamar mandi. Iwan dan Indra yang sedang di rumah langsung membawa korban ke RS Reksodowiryo Ganting. Didalam perjalanan, Randa menghembuskan nafas terakhir.
Penuturan Iwan di RS Reksodiwiryo, sekitar pukul 06.00 WIB dirinya melihat korban berputar-putar dari dapur, ruang tamu dan kamar mandi. Karena tidak ada gelagat yang aneh, dirinya pun masuk ke kamar dan tidur karena bedagang berjualan Fried Chicken semalaman.
Belum lama dirinya tidur langsung dikagetkan oleh teriakan Lisa. Melihat kondisi korban yang sudah parah dan kejang-kejang, Iwan bersama Indra langsung membawa korban ke rumah sakit. Namun Iwan mengaku tidak melihat pisau di sekitar kamar mandi.
"Kakak saya (Lisa-red) berteriak, si Randa berdarah-darah. Ketika saya lihat ia masih kejang-kejang, tetapi saya tidak melihat pisau," kata Iwan.
Sedangkan Indra menuturkan Korban sempat mengeluh sakit kepala setelah pulang dari berdagang. Sempat dirinya menyuruh Randa tidur dan minum obat agar sakitnya sembuh.
“Dia (korban-red) sempat mengeluh sakit kepala tadi subuh setelah pulang dari jualan Fried Chicken. Saya suruh saja tidur dan minum obat. Karena saya juga ngantuk, saya juga tidur selepas subuh,” katanya.
Kapolsek Lubuk Begalung, Kompol Indra Junaidi mengatakan peristiwa ini diketahui setelah dua orang warga bernama Syafrianto dan Nof melapor ke Polres Lubuk Begalung. Ketika melaporkan itu disebutkan korban menggorok lehernya sendiri. Mendapat laporan, pihaknya langsung turun ke lokasi kejadian. Namun sesampai di TKP, ternyata korban sudah berada di RST Ganting Resodiwiryo.
"Korban pertama kali ditemukan oleh Lisa, isteri dari Syafrianto yang mengontrakkan rumah untuk Randa dan ketiga rekannya. Dari keterangan Lisa, ia melihat ada sebilah pisau di kamar mandi yang masih berdarah. Namun sayangnya pisau sudah dibersihkan Lisa karena takut melihat darah,” kata Kapolsek.
Ia juga mengatakan warga sekitar mengetahui kejadian ini setelah rekan korban diantar ke rumah sakit. Selanjutnya korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara. Namun untuk mengungkap peristiwa ini, Kepolisian masih melakukan penyelidikan.
"Penyebab kematian belum dapat kami simpulkan. Apakah bunuh diri atau dibunuh masih kita selidiki. Kami juga sudah mengintograsi sekitar enam orang yang ada di dalam rumah itu," kata Indra
Sumber : Haluan.com