Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kota Padang, Sumatera Barat kembali menerima survei penilaian akreditasi dari Komisi Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Kementerian Kesehatan RI. Survei tersebut bakal dilakukan oleh Tim Surveior Akreditasi FKTP di dua Puskesmas, yakni Puskesmas Ambacang, Kecamatan Kuranji dan Puskesmas Bungus, Kecamatan Bungus Teluk Kabung (Bungtekab).
Hal itu terungkap saat digelarnya pertemuan pra kegiatan Survei Akreditasi FKTP antara Tim Surveior bersama Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Padang, dr. Feri Mulyani Hamid M. Biomed dan pimpinan Puskesmas terkait di Ruang Pertemuan Rumah Makan Sederhana Padang, Minggu (24/9/2017) kemarin. Kegiatan tersebut juga dihadiri langsung Wakil Walikota Padang Emzalmi. Sementara Tim Surveior diketuai dr. Azwar Djauhari, M.Kes.
Azwar Djauhari menyebutkan, Tim Surveior hanya bertugas sebagai pembinaan dan penilaian FKTP yang bekerja sesuai dengan kode etik yang telah ditetapkan. Sebagaimana pihaknya akan menerima laporan survei dan mendengarkan langsung presentasi Kepala Puskesmas terkait. Selanjutnya juga menerima aplikasi survei, self assesment akhir dari pendamping dan foto Puskesmas terbaru tampak gedung depan.
“Survei ini akan kita lakukan selama beberapa hari. Dan semua laporan hasil survei akan kita kirimkan, karena keputusan kelulusan akreditasi FKTP bagi dua Puskesmas tersebut merupakan kewenangan dari Komisi Akreditasi FKTP nanti,” terangnya.
Ditambahkannya, adapun tujuan survei akreditasi ini adalah demi mendorong tiap Puskesmas untuk terus menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan serta keselamatan serta kepuasan bagi pasien. Selanjutnya perlindungan bagi sumber daya manusia kesehatan, masyarakat dan lingkungannya serta Puskesmas sebagai institusi. Terlebih kinerja Puskesmas baik dalam pelayanan kesehatan perseorangan atau secara umum.
Sementara Wakil Walikota Emzalmi mengatakan peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat merupakan bagian dari 10 program unggulan Pemko Padang. Terkait penilaian tersebut, ia pun mengucapkan atas nama Pemerintah Kota Padang sangat menyambutnya.
“Semoga, melalui survei ini Puskesmas-Puskesmas di Kota Padang dapat terakreditasi dengan baik dengan menetapkan standar layanan yang baik. Karena di samping pembinaan dan penilaian juga diharapkan arahan untuk peningkatan akreditasi dan hal-hal yang bersangkutan dalam rangka pelayanan kesehatan yang lebih baik di Padang,”imbuhnya.
Kepala DKK Padang Feri Mulyani juga menyebutkan, dalam survei akreditasi bagi dua Puskesmas tersebut ia mengharapkan pimpinan Puskesmas terkait beserta jajaran dapat menyelesaikannya dengan baik. Sehingga setelah selesai survei nanti setidak-tidaknya akan mendapatkan nilai akreditasi memuaskan minimal di tingkat Madya.
“Alhamdulillah sampai saat ini beberapa Puskesmas di Kota Padang sudah terakreditasi. Dimana di 2016 sebanyak 5 Puskesmas dan untuk 2017 ini ditargetkan 10 Puskesmas. Kita sangat berharap, pada 2018 nanti 22 Puskesmas di Padang yang sudah teregistrasi di Kementerian Kesehatan RI sudah terakreditasi semua. Sebagaimana ada empat tingkatan akreditasi, mulai Dasar, Madya, Utama dan Paripurna yang paling tinggi,” katanya.
Feri Mulyani menambahkan, dengan sudah terakreditasinya Puskesmas-Puskesmas di Kota Padang menandakan mutu layanan yang sudah bisa dinilai sesuai standar dan prosedur yang sudah ditetapkan. Sementara bagi Puskesmas yang belum terakreditasi ia mengimbau, agar semakin meningkatkan mutu dan pelayanan yang prima bagi masyarakat.
“Walaupun barangkali untuk meraih akreditasi tingkat Paripurna kita masih jauh, minimal Puskesmas-Puskesmas kita setidak-tidaknya berada di tingkat Madya atau kalau bisa bahkan Utama. Karena kita tidak ingin ada lagi Puskesmas di Padang yang akreditasinya di tingkat Dasar,” harapnya optimis. (tf/dv)