Yusril Ihza Mahendra: Jika Presiden jokowi tidak mau menghentikan kasus Habib Rizieq, Saya akan terus melawan Pemerintah demi nama baik Ulama dan Umat muslim lainnya

IMPIANNEWS.COM - Kali ini, Pakar Hukum Tata Negara Yusril Izha Mahendra kembali mengajukan permohonan kepada Presiden Jokowi untuk segera menutup kasus habib Rizieq. Pasalnya, setelah dirinya menjadi ketua pembela HTI, pemberitaannya terkait dirinya ternyata semakin minim. Kali ini Yusril ingin menjadi penengah antar dua belah pihak yaitu dari Habib rizieq dengan Pemerintah bahkan Kepolisian.

Pakar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra meminta Presiden Jokowi berjiwa besar membuka pintu rekonsiliasi dengan tersangka pornografi Rizieq Shihab dan aktivis tersangka makar.
Jika tidak bisa di sanggupi Yusril akan terus melawan pemerintah demi nama baik Ulama bahkan umat muslim lainnya.

Menurut Yusril, rekonsiliasi adalah salah satu cara yang mungkin saat ini agar kondisi bangsa tidak seperti api dalam sekam ( 16/6/2017 ) saat di temui dengan Tribunnews,Jakarta.

“Saya percaya Presiden kita berjiwa besar untuk menyelesaikan persoalan ini,” kata usai diskusi diskusi soal alat bukti elektronik dalam kasus pornografi di Jakarta, Jumat (16/6).

Yusril yang juga Ketua Umum Partai Bulan Bintang ini pun menyatakan kesiapannya untuk mempertemukan Rizieq dkk dan pemerintah. Alasannya, klaim Yusril, ia bukan bagian dari pemerintah dan bukan juga bagian kelompok Rizieq dan tersangka makar.

“Saya hanya menengahi kedua belah pihak,” ujarnya.

Menurut Yusril, prinsip mendapat perlakuan sama di mata hukum untuk kasus Rizieq dan tersangka makar oleh Kepolisian saat ini kadang tak semata-mata demi hukum itu juga.

Dia berkata, hal yang paling penting adalah menjaga keutuhan bangsa. “Jika presiden mau dapat respons dari masyarakat karena jiwa besarnya,” ucap Yusril.

Sebelumnya, melalui rekaman suara yang diperdengarkan dalam diskusi itu, Rizieq meminta Yusril untuk mendorong rekonsiliasi dengan pemerintah.

Dengan suara khas, iman besar Front Pembela Islam itu mengatakan jika rekonsiliasi ditolak pemerintah maka ia akan terus melakukan perlawanan.

“Pilihannya sekarang ada di pemerintah, rekonsiliasi atau revolusi,” kata Rizieq.

Saya prihatin melihat sikap Yusril yang sangat berpihak. Meskipun Yusril mengatakan tidak berada di kubu pemerintah maupun Rizieq, namun tidak sulit untuk menemukan keberpihakan Yusril terhadap Rizieq. Entah alasan apa yang membuat Yusril meminta pemerintah berjiwa besar untuk menghentikan kasus Rizieq. Mengapa Yusril justru tidak meminta Rizieq untuk belajar menghargai pemerintah dengan cara mentaati hukum?

Mengapa Yusril lebih membela Ulama dibanding pemerintah? Terlebih hanya karena Rizieq adalah seorang Ulama dan penerus pemimpin Umat Islam yang ada di dalam negri ini,ujar Yusril.



Post a Comment

0 Comments