IMPIANNEWS.COM (Padang).
Wali Kota Padang, H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo mengajak warganya untuk memperbanyak zikir di bulan Ramadhan 1438 Hijriyah, khususnya sepuluh malam terakhir.
"Jangan hanya fokus kerja semata, perbanyak ibadah dan itikaf kepada Allah harus dilakukan," ujarnya, di Padang, Selasa.
Berzikir ini kata dia, bukan hanya duduk kemudian membaca kalimat tauhid namun juga termasuk introspeksi atas segala kesalahan dan dosa.
Menurutnya dilakukan di sepuluh malam terakhir Ramadhan karena adanya kesempatan memperoleh malam Lailatul Qadar atau seribu bulan.
Meski hal itu tidak bisa diketahui pasti namun dapat dirasakan dengan keyakinan masing-masing.
"Sepuluh malam terakhir juga kesempatan meningkatkan ibadah puasa Ramadhan kali ini," tambahnya.
Mungkin saja saat awal Ramadhan ibadah sunah kita masih sedikit dan ayat Al Quran masih minim dibaca, di sepuluh hari terakhir dimaksimalkan.
Kemudian dalam bekerja lebih ditingkatkan kualitasnya sambil memegang prinsip sifat baik seperti kejujuran, dapat dipercaya dan tidak khianat.
Termasuk membicarakan keburukan dan aib orang lain harus ditinggalkan.
"Pada sepuluh malam terakhir akan banyak godaan dan gangguan, ini harus diantisipasi," kata dia.
Salah satu yang sering dilupakan yakni terlalu euforia terhadap Idul Fitri sehingga melupakan ibadah dan menggunakan berbagai cara memenuhi kebutuhan untuk itu.
Dia juga mengimbau kepada Aparatur Sipil Negara khususnya di lingkungan kerja pemkot untuk meningkatkan kualitas kerjanya serta disiplin.
"Bila belum waktunya libur diharapkan tidak meliburkan diri karena merugikan pelayanan," sebutnya seperti dikutip dari Antara Sumbar.(tf/ch)
Wali Kota Padang, H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo mengajak warganya untuk memperbanyak zikir di bulan Ramadhan 1438 Hijriyah, khususnya sepuluh malam terakhir.
"Jangan hanya fokus kerja semata, perbanyak ibadah dan itikaf kepada Allah harus dilakukan," ujarnya, di Padang, Selasa.
Berzikir ini kata dia, bukan hanya duduk kemudian membaca kalimat tauhid namun juga termasuk introspeksi atas segala kesalahan dan dosa.
Menurutnya dilakukan di sepuluh malam terakhir Ramadhan karena adanya kesempatan memperoleh malam Lailatul Qadar atau seribu bulan.
Meski hal itu tidak bisa diketahui pasti namun dapat dirasakan dengan keyakinan masing-masing.
"Sepuluh malam terakhir juga kesempatan meningkatkan ibadah puasa Ramadhan kali ini," tambahnya.
Mungkin saja saat awal Ramadhan ibadah sunah kita masih sedikit dan ayat Al Quran masih minim dibaca, di sepuluh hari terakhir dimaksimalkan.
Kemudian dalam bekerja lebih ditingkatkan kualitasnya sambil memegang prinsip sifat baik seperti kejujuran, dapat dipercaya dan tidak khianat.
Termasuk membicarakan keburukan dan aib orang lain harus ditinggalkan.
"Pada sepuluh malam terakhir akan banyak godaan dan gangguan, ini harus diantisipasi," kata dia.
Salah satu yang sering dilupakan yakni terlalu euforia terhadap Idul Fitri sehingga melupakan ibadah dan menggunakan berbagai cara memenuhi kebutuhan untuk itu.
Dia juga mengimbau kepada Aparatur Sipil Negara khususnya di lingkungan kerja pemkot untuk meningkatkan kualitas kerjanya serta disiplin.
"Bila belum waktunya libur diharapkan tidak meliburkan diri karena merugikan pelayanan," sebutnya seperti dikutip dari Antara Sumbar.(tf/ch)
